Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Google.com

Bandung, IDN Times – Akhir-akhir ini kegiatan ceramah yang dilakoni Ustaz Rahmat Baequni penuh kontroversi. Sebagai ustaz, ceramah yang dibawakan Rahmat berbeda dengan ustaz-ustaz lainnya. Ia doyan membawakan tema iluminati, ancaman Yahudi, tanda-tanda kebangkitan dajjal, dan isu menohok lainnya. Sampai-sampai, banyak yang menyebut Rahmat sebagai Ustaz Akhir Zaman.

Nama Rahmat Baequni juga yang menjadi perbincangan hangat, khususnya dalam beberapa pekan terakhir. Yang paling bikin gaduh, lewat media sosial Instagramnya, Rahmat menyebarkan sebuah isu bahwa Masjid Al-Safar yang didesain Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sarat akan simbol dajjal.

Pada 20 Juni 2019, polisi akhirnya menjemput Rahmat di kediamannya berbekal laporan dugaan penyebaran berita palsu. Selama 20 jam Rahmat berada di Polda Jabar untuk melakukan pemeriksaan. Saat ini, ia telah kembali pulang ke rumahnya dengan beberapa ultimatum dari aparat kepolisian.

Atas kasus Rahmat Baequni ini, dalam dua pekan terakhir IDN Times mencoba mewawancarai berbagai pihak. Mulai dari Ustaz Rahmat Baequni sendiri, jemaahnya, polisi, hingga Majelis Ulama Indonesia (MUI). Bagaimana perjalanan singkat ustaz kontroversi ini?

1. Pernah mengajar di Alfa Centauri

IDN Times/Debbie Sutrisno

Sebelum namanya kontroversi seperti saat ini, Rahmat pernah menjadi staf pengajar di salah satu SMA swasta berbais Islam di Kota Bandung, yakni Alfa Centauri. Di SMA tersebut, ia cukup aktif mengikuti kegiatan sekolah, hingga dikenal akrab dengan murid-muridnya.

Tak hanya itu, ia pun dikenal sebagai guru yang kalem dan bersuara merdu terutama ketika melantunkan ayat suci Al-Quran. Maka tak heran, acap kali sekolah mengadakan kegiatan, Rahmat kerap ditunjuk yayasan untuk melantunkan beberapa ayat Al-Quran.

2. Rahmat aktif berorganisasi

Editorial Team