Puluhan Perwakilan Negara Diskusi Masa Depan Dunia di Kota Bandung

Bandung, IDN Times - Bandung menjadi kota yang bersejarah dalam kemajuan banyak negara di Benua Asia dan Afrika melalui Konferensi Asia-Afrika (KAA). Dari pertemuan ini dihasilkan Dasasila Bandung yang isinya ada sepuluh prinsip dalam mendorong kesejahteraan bersama serta Bandung Spirit sebagai semangat dan nilai-nilai yang terwujud dalam KAA, khususnya semangat untuk memajukan solidaritas dan kerja sama antar negara-negara Asia dan Afrika.
Jelang peringatan KAA yang ke-70. Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) mendatangkan puluhan perwakilan negara sahabat untuk bersama-sama mendiskusikan masa depan di tengah ketidakpastiaan perekonomian dan perpolitikan global.
Pendiri FPCI Dino Patti Djalal mengatakan, persoalan dunia sekarang seharusnya bisa diselesaikan bersama berkaca dari kegiatan KAA yang menghasilkan Dasasila Bandung puluhan tahun silam.
"Karena Bandung spirit ini bisa menyemangati berbagai charter di kawasan. Kalau kita lihat sekarang ada charter Asean yang basisnya juga dari Bandung. Kemudian ada charter African ini juga sama basisnya dari Bandung," ujar Dino dalam kegiatan Global History and Politics Dialogus,70 Years since Bandung Non-Aligment, Multi-Aligment, and the Role of Middle Powers di Kota Bandung, Selasa (15/4/2025) malam.
1. Bandung Spirit harus diwariskan

Menurutnya, Bandung Spirit sekarang masih bisa dirasakan dampaknya seperti dalam BRICS (organisasi kerja sama ekonomi antarnegara yang beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan). Artinya semangat yang dulu tercetus di Bandung seperti menjadi virus positif yang menyebarkan semangat kesejahteraan di banyak negara.
Dengan dampak positif yang dirasakan bukan hanya di Indonesia, tapi juga negara sahabat maka Bandung Spirit ini harus bisa diwariskan pada anak-anak muda saat ini. Semua pihak termasuk pemuda harus tahu bahwa sekarang ada persoalan baru di dunia yang harus diubah.
Jangan sampai hanya orang di luar Indonesia saja yang menghargai Bandung Spirit dan menjadikan ini sebagai cara mereka untuk berkembang. Masyarakat dalam negeri harus diajak memahami makna terdampak mengenai Bandung Spirit.
"Jadi Indonesia harus selalu merasa bangga dan memiliki semangat Bandung," kata dia.
2. Ada perubahan paradigma global yang harus diperbaiki

Dino menilai sekarang ada paradigma global yang berubah dibandingkan puluhan tahun lalu. Berbagai perjanjian antarnegara dengan mudah dilanggar. Kondisi ini sekarang masuk dalam masa transisi walaupun perubahannya berbeda dibandingkan tahun 1990-an, tapi memang ada perubahan yang sedang terjadi.
Untuk itu banyak negara sekarang di berbagai kawasan perlu berdialog dan memikirkan dunia baru seperti apa yang akan dibangun bersama. Karena sekarang sejumlah organisasi global pun mulai tidak berkutik atas tindakan negara tertentu.
"Formatnya seperti apa ini yang harus dipikirkan bersama dunia baru itu, aturan mainnya mau seperti apa. Karena memang ada masa yang berbeda antara dulu dan sekarang," ungkap Dino.
3. Indonesia harus punya peran penting

Di sisi lain, Dino pun berharap pemerintah di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto bisa berperan penting dalam berbagai kebijakan kawasan mulai dari ASEAN hingga kerja sama lainnya dengan banyak negara. Sayanganya, keinginan pemerintah untuk tampil sebagai negara hebat di kancah internasional masih terganjal dengan kejelasan strategi politik.
"Pemerintah harus mengklarfikasi dan mengartikulasi strategi politik luar negeri apa yang akan dipakai. Hingga saat ini kami masih menunggu," ungkapnya.
Selama ini Prabowo memang sudah berkunjung ke banyak negara, tapi strategi atau program apa yang akan dicetuskan untuk kebaikan negara kawasan masih belum jelas. Padahal saat ini banyak negara menunggu langkah apa yang akan dijalankan Indonesia dalam perpoltikan dunia.