Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-11-23 at 4.35.15 PM.jpeg
Rizki Nurfadhilah, warga Kabupaten Bandung diduga bekerja sebagai scammer di Kamboja. IDN Times/Istimewa

Intinya sih...

  • Rizki dipulangkan setelah terjebak di Kamboja

  • Polisi fokus gali pengalaman Rizki di luar negeri

  • Kepala Bidang Humas Polda Jabar tegaskan kepolisian akan usut tuntas kasus TPPO

  • Kakek Rizki duga cucunya kerja sebagai scammer

  • Asep Iman ucapkan terima kasih pada kepolisian

  • Rizki diduga menjadi pekerja scammer di Kamboja

  • Kasus TPPO masih besar di Indonesia

  • Data menunjukkan ada 404 korban TPPO sepanjang 2025

  • Polda Jawa Barat mencatat jumlah korban TPPO tertinggi kedua se

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Upaya penyelamatan seorang remaja asal Kabupaten Bandung yang diduga menjadi korban TPPO di Kamboja akhirnya membuahkan hasil. Pada Sabtu (22/11/2025), Rizki Nur Fadhilah (17 tahun), pelajar yang sempat terjebak dalam jaringan eksploitasi luar negeri berhasil dipulangkan ke Indonesia.

Rizki terlihat lelah, namun dapat berdiri tegak dan berkomunikasi dengan baik. Ia disambut oleh tim Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandung yang sejak awal menangani laporan dugaan perdagangan orang tersebut. Proses penyerahan dilakukan langsung oleh Kementerian Luar Negeri setelah perjuangan panjang memulangkannya dari Kamboja.

Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan menegaskan bahwa kepolisian tidak akan berhenti sampai semua pelaku yang memperdagangkan remaja tersebut dibekuk.

“Negara hadir untuk melindungi warga. Kami akan mengusut tuntas dan menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam jaringan perdagangan orang ini,” kata dia melalui siaran pers dikutip, Senin (24/11/2025).

1. Cari tahu cara dia terbujuk pergi

Rizki Nurfadhilah, warga Kabupaten Bandung diduga bekerja sebagai scammer di Kamboja. IDN Times/Istimewa

Hendra juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah tergiur tawaran pekerjaan ke luar negeri tanpa prosedur resmi. Polda Jabar kini fokus menggali lebih jauh pengalaman yang dialami Rizki selama berada di luar negeri, termasuk bagaimana ia direkrut hingga akhirnya terjebak dalam eksploitasi.

"Untuk perlindungan psikologis, polisi menggandeng pendamping profesional serta menyiapkan penempatan sementara di Rumah Aman milik Dinas Sosial Kabupaten Bandung," kata Hendra.

2. Diduga kuat kerja sebagai scammer

Rizki Nurfadhilah, warga Kabupaten Bandung diduga bekerja sebagai scammer di Kamboja. IDN Times/Istimewa

Sementara itu, Kakek Rizki, Asep Iman, menyampaikan ucapan terima kasih kepada kepolisian yang telah membantu memulangkan cucunya ke Indonesia. Dia lega karena Rizki bisa kembali ke Indonesia dengan kondisi sehat. Selama ini, Rizki diduga menjadi pekerja scammer atau penipu di Kamboja.

"Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak kepolisian, terutama Polresta Bandung, dan pihak-pihak yang terkait yang telah membantu pada pemulangan," ucap Asep.

3. Jabar daerah kedua terbanyak kasus TPPO

Ilustrasi TPPO (Foto: Istimewa)

Kasus TPPO masih menjadi momok kejahatan yang besar di Indonesia. Aksi para pelaku umumnya berawal dengan penipuan soal kemungkinan lapangan kerja di luar negeri, yang kemudian hasilnya tak seperti yang diharapkan korban.

Merujuk pada data di Pusiknas Bareskrim Polri (pusiknas.polri.go.id), sepanjang 2025 ini setidaknya ada 404 orang menjadi korban perdagangan manusia. Itu adalah data yang diakses dari situs Pusiknas untuk kurun waktu Januari-15 Juli 2025.

Dari 404 korban itu, mayoritas korban adalah perempuan yakni mencapai 71,03 persen atau 207 orang.

Penanganan kasus TPPO ini tersebar di 29 satuan kerja (satker) kepolisian tingkat provinsi. Adapun tiga wilayah yang mencatat jumlah korban TPPO tertinggi sepanjang 2025 ini adalah Polda Jawa Timur dengan 54 korban. Wilayah terbanyak kedua adalah Polda Jawa Barat sebanyak 42 korban, dan Polda Metro Jaya sebanyak 27 korban.

Jika dilihat dari latar belakang pekerjaan para korban, kelompok mahasiswa menjadi yang paling terdampak. Hingga pertengahan Juli 2025, tercatat ada 95 mahasiswa yang menjadi korban TPPO. Korban terbanyak selanjutnya adalah pekerja sektor rumah tangga sebanyak 42 orang, dan karyawan swasta sebanyak 57 orang.

Editorial Team