Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gambar WhatsApp 2025-08-06 pukul 14.38.15_759f2c14.jpg
IDN Times/Istimewa

Intinya sih...

  • PT SAS Aero Sishan dan ITB kerja sama strategis dalam penguatan inovasi teknologi pertahanan

  • SAS Aero Sishan menjadi perusahaan nasional pertama yang menandatangani MoU dan PKS dengan ITB di ITB Innovation Park Bandung Technopolis

  • PT SAS berkomitmen mengerahkan sumber daya untuk riset dan pengembangan alpalhankam sesuai kesepakatan dengan ITB

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - PT SAS Aero Sishan dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) menjalin kerja sama strategis dalam penguatan inovasi teknologi pertahanan. Kerja sama ini ditandai dengan MoU dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk mengembangkan industri strategis yang melibatkan talenta unggul anak bangsa.

Sinergi antara PT SAS dengan ITB kali ini adalah untuk mengembangkan beberapa alpalhankam, antara lain sistem kendaraan pengangkut mortir “Bajra”, sistem dukungan tempur berbasis Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) yang dipersenjatai (weaponized drone, combatan drone), sistem roket kendali (Folded Fin Aerial Rocket) 70mm dan 122mm, serta sistem senjata pertahanan berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligent).

Penandatanganan kerja sama oleh Roland Wala, Direktur PT. SAS Aero Sishan, dan Ir. R. Sugeng Joko Sarwono,M.T., Ph.D., Direktur DKST-ITB,  ini menandai kesepakatan kolaborasi antara Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi-Institut Teknologi Bandung dengan perusahaan lokal Indonesia untuk yang pertama kalinya.

Dilansir dari laman resmi ITB, Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi Institut Teknologi Bandung (DKST-ITB) berkomitmen untuk menjadi pusat pengembangan inovasi yang terintegrasi, memfasilitasi kolaborasi antara peneliti, dan pelaku industri serta tidak hanya fokus pada penelitian, tetapi juga mendorong pemanfaatan hasil penelitian untuk menciptakan solusi yang relevan bagi industri.

Kerja sama ini sudah dirintis sejak 2024 dan selama lima tahun ke depan PT SAS dan ITB berkomitmen mengerahkan segala sumber daya untuk riset dan pengembangan alpalhankam sesuai kesepakatan. Melalui kerja sama ini diharapkan dapat membantu program hilirisasi yang sedang dicanangkan oleh pemerintah.

“Kami percaya bahwa kolaborasi dengan institusi akademik seperti ITB adalah langkah strategis untuk memperkuat ekosistem inovasi nasional, khususnya di sektor strategis. Kemitraan ini bukan hanya soal transfer teknologi, tapi juga tentang membangun kemandirian melalui riset dan pengembangan bersama, serta menyiapkan talenta unggul yang akan menjadi tulang punggung industri pertahanan Indonesia di masa depan,” ujar Rasyid Ridha, Direktur Utama PT SAS Aero Sishan.

1. Jadi perusahaan nasional pertama

foto ITB (itb.ac.id)

Prof. Ir. Lavi Rizki Zuhal, Ph.D. yang saat ini menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi (WRRI) mengatakan, ITB Innovation Park Bandung Technopolis, yang merupakan bagian dari DKST-ITB, adalah bagian dari program pemerintah yang bertujuan menjembatani akademisi dan industri. Kawasan ini dirancang sebagai ekosistem industri berbagai perusahaan dari bermacam bidang.

“SAS Aero Sishan menjadi perusahaan nasional pertama yang menandatangani MoU dan PKS dengan ITB di ITB Innovation Park Bandung Technopolis, Summarecon Bandung,” kata dia.

2. Jadi mitra pengembangan sistem persenjataan dalam negeri

ilustrasi persenjataan pesawat tempur (pexels.com/Sami TÜRK)

Penandatanganan kerja sama ini disaksikan juga oleh Komandan Kodiklat TNI AD Letjen TNI Mohamad Hasan, Direktur Pendidikan Kodiklatad Brigjen TNI Iwan Rosandriyanto S.I.P.,M.M., Direktur Kajian Kodiklatad  Brigjen TNI M. Erwansyah, S.I.P., M.Hum., serta turut hadir juga sebagai perwakilan PTDI yaitu Kadiv Inovasi PT Dirgantara Indonesia  Ony Arifianto Ph.D..

PT SAS sendiri sebelum ini telah terlibat aktif dalam sejumlah proyek strategis bersama PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan RI, termasuk pengembangan rocket guided launcher 70 mm. Selain itu, PT SAS juga berkontribusi dalam Konsorsium Roket Nasional untuk pengembangan roket balistik RHan-122B. Keterlibatan ini mencerminkan peran PT SAS sebagai mitra teknologi dalam pengembangan sistem persenjataan dalam negeri, khususnya pada aspek sistem peluncur.

3. Perkuat ekosistem inovasi nasional

"5 Inovasi Teknologi yang mengubah dunia"

Kerja sama terbaru dengan Institut Teknologi Bandung melalui Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi (DKST-ITB) menjadi langkah lanjutan dalam memperkuat ekosistem inovasi nasional. Dengan rekam jejak DKST-ITB dalam mendorong riset terapan dan hilirisasi teknologi, kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan solusi pertahanan berbasis riset serta memperkuat kemandirian teknologi dalam sektor pertahanan.

Editorial Team