Bandung, IDN Times - PT SAS Aero Sishan dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) menjalin kerja sama strategis dalam penguatan inovasi teknologi pertahanan. Kerja sama ini ditandai dengan MoU dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk mengembangkan industri strategis yang melibatkan talenta unggul anak bangsa.
Sinergi antara PT SAS dengan ITB kali ini adalah untuk mengembangkan beberapa alpalhankam, antara lain sistem kendaraan pengangkut mortir “Bajra”, sistem dukungan tempur berbasis Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) yang dipersenjatai (weaponized drone, combatan drone), sistem roket kendali (Folded Fin Aerial Rocket) 70mm dan 122mm, serta sistem senjata pertahanan berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligent).
Penandatanganan kerja sama oleh Roland Wala, Direktur PT. SAS Aero Sishan, dan Ir. R. Sugeng Joko Sarwono,M.T., Ph.D., Direktur DKST-ITB, ini menandai kesepakatan kolaborasi antara Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi-Institut Teknologi Bandung dengan perusahaan lokal Indonesia untuk yang pertama kalinya.
Dilansir dari laman resmi ITB, Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi Institut Teknologi Bandung (DKST-ITB) berkomitmen untuk menjadi pusat pengembangan inovasi yang terintegrasi, memfasilitasi kolaborasi antara peneliti, dan pelaku industri serta tidak hanya fokus pada penelitian, tetapi juga mendorong pemanfaatan hasil penelitian untuk menciptakan solusi yang relevan bagi industri.
Kerja sama ini sudah dirintis sejak 2024 dan selama lima tahun ke depan PT SAS dan ITB berkomitmen mengerahkan segala sumber daya untuk riset dan pengembangan alpalhankam sesuai kesepakatan. Melalui kerja sama ini diharapkan dapat membantu program hilirisasi yang sedang dicanangkan oleh pemerintah.
“Kami percaya bahwa kolaborasi dengan institusi akademik seperti ITB adalah langkah strategis untuk memperkuat ekosistem inovasi nasional, khususnya di sektor strategis. Kemitraan ini bukan hanya soal transfer teknologi, tapi juga tentang membangun kemandirian melalui riset dan pengembangan bersama, serta menyiapkan talenta unggul yang akan menjadi tulang punggung industri pertahanan Indonesia di masa depan,” ujar Rasyid Ridha, Direktur Utama PT SAS Aero Sishan.