PT KAI Perpanjang Masa Promosi Kereta Api Bandung-Tasikmalaya

Perjalanan KA Galunggung dari Stasiun Kiaracondong menuju Tasikmalaya akan ditempuh selama kurang lebih 3 jam. Selama perjalanan, penumpang KA akan disuguhkan pemandangan alam indah.

Keindahan alam di bumi Priangan ini masih banyak yang belum diketahui masyarakat. Karena itu, PT KAI melalui promosi gratisnya kembali memperpanjang layanan KA Galunggung Bandung-Tasikmalaya.

Manager Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) II Bandung Joni Martinus mengatakan program ini sudah dimulai sejak 26 Desember 2018 lalu. Promo dilakukan selama kurang lebih satu bulan hingga 25 Januari 2019. 

Akan tetapi, minat masyarakat untuk menggunakan moda transportasi tersebut kian meningkat. Sehingga pihaknya memperpanjang durasi promo hingga sebulan ke depan atau hingga 25 Februari 2019. 

"Kami perpanjang masa gratis untuk KA Galunggung. Karena dari masa promo gratis satu bulan, masih banyak yang belum mencoba layanan kereta api Galunggung itu," ucap Joni 

Perpanjangan masa promosi KA Galunggung jurusan Bandung-Tasikmalaya tak lepas dari antusiasme masyarakatnya. Selain itu, banyaknya potensi wisata baru di kawasan Jawa Barat selatan juga perlu mendapatkan kunjungan dari wisatawan.

Joni mengatakan digratiskannya kereta rute Bandung - Tasikmalaya bukan semata-mata hanya memperkenalkan KA Galunggung. Menurutnya, promo ini sekaligus untuk menghidupkan potensi wilayah Tasikmalaya. 

"Tasikmalaya itu kotanya sangat lengkap. Warganya ramah, infrastruktur kotanya bagus, dan tujuan wisatanya banyak. Ada wisata alam, wisata kuliner khas, wisata kerajinan, dan bahkan wisata religi. Kita berharap agar promo ini disambut pihak lain dengan penyediaan paket wisata dengan angkutan kereta api misalnya," tuturnya. 

PT KAI Daop 2 Bandung kembali membuka pemesanan loket tiket KA Galunggung di Stasiun Kiaracondong. Bagi warga yang hendak memanfaatkan layanan gratis keberangkatan KA Galunggung bisa dilakukan pemesanan tiket 7 hari sebelum keberangkatan. Pemesanan di loket stasiun dilayani mulai pukul 09.00 WIB sampai 16.00 WIB. 

"Masyarakat harus benar-benar menggunakan kereta gratis ini dengan bijak. Jangan sampai hanya memesan, namun tidak melakukan perjalanan dan tidak membatalkannya kembali. Akibatnya kereta menjadi kosong dan masyarakat yang benar-benar membutuhkan, tidak bisa menggunakannya," kata Joni.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat segera merevitalisasi sejumlah destinasi wisata yang ada di Jawa Barat. Salah satu yang bakal direvitalisasi adalah lokasi pemandian air panas Galunggung di Kabupaten Tasikmalaya.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Ida Hernida melalui Plt Kabid Destinasi Pariwisata Disparbud Jabar, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menginginkan pemandian air panas Galunggung bisa dinikmati tamu-tamu VIP dan VVIP. Sebab, selama ini pemandian air panas Galunggung hanya menyasar masyarakat menengah ke bawah.

"Dengan adanya revitalisasi ini diharapkan bisa menimbulkan efek bola salju yang positif bagi perekonomian daerah serta meningkatkan kualitas destinasi wisata itu sendiri," ujar Romlah.

Revitalisasi destinasi pemandian air panas Galunggung di Kabupaten Tasikmalaya bukan yang satu-satunya dilakukan Disparbud Jawa Barat. Kebun Raya Kuningan dan Lembah Panyaweuyan di Kabupaten Majalengka juga masuk dalam target selanjutnya.

Plt Kepala Bidang Destinasi Pariwisata, Disparbud Jawa Barat Romlah mengatakan, telah melakukan pertemuan teknis bersama tim perencanaan gubernur untuk melakukan revitalisasi destinasi wisata di kawasan Tasikmalaya, Kuningan, dan Majalengka.

Dia menyebutkan, destinasi wisata yang bakal direvitalisasi itu adalah pemandian air panas Galunggung di Kabupaten Tasikmalaya, Kebun Raya Kuningan di Kabupaten Kuningan, serta Lembang Panyaweuyan di Kabupaten Majalengka.

Romlah menyebutkan, agar bisa menjadi kawasan wisata yang elite, pemandian air panas Galunggung akan direvitalisasi terutama mengenai perbaikan infrastruktur di berbagai titik di sekitar pemandian air panas Gunung Galunggung.

Sedangkan untuk Kebun Raya Kabupaten Kuningan dan Lembah Panyaweuyan akan fokus pada peningkatan kualitas dari Kebun Raya Kuningan, yang saat ini masih belum maksimal.