Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Proyek Perbaikan Jalan di Cirebon Ditinggal Pekerja

Jalan Syekh Dahtul Kahfi,Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon (IDN Times/Hakim Baihaqi)
Jalan Syekh Dahtul Kahfi,Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon (IDN Times/Hakim Baihaqi)

Cirebon, IDN Times - Proyek peningkatan Jalan Syekh Datul Kahfi sepanjang 518 meter yang berlokasi di Desa Gamel, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat menuai keluhan dari masyarakat.

Proyek yang semula diharapkan selesai sesuai jadwal kini terbengkalai tanpa ada tanda-tanda aktivitas pekerja di lokasi. Kondisi tersebut berdampak negatif pada kehidupan warga sekitar, terutama dalam hal aktivitas sehari-hari dan roda perekonomian mereka.

Berdasarkan pantauan di lapangan, Selasa (12/11/2024), suasana di sekitar proyek terlihat memprihatinkan. Tumpukan material seperti pasir, batu, dan tanah dibiarkan berserakan di tepi jalan tanpa pengamanan yang memadai.

Sebagian besar badan jalan masih berupa galian terbuka yang belum ditutup atau diratakan, membuat akses pengguna jalan menjadi sangat berisiko. Terutama di malam hari, minimnya penerangan semakin memperbesar potensi kecelakaan.

1. Aktivitas warga terganggu

Jalan Syekh Datul Kahfi, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon (IDN Times/Hakim Baihaqi)
Jalan Syekh Datul Kahfi, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon (IDN Times/Hakim Baihaqi)

Warga Desa Gamel, Elo mengatakan, proyek ini telah terhenti selama lebih dari dua minggu tanpa ada aktivitas pekerja yang terlihat di lokasi. Padahal, proyek tersebut sudah mulai dikerjakan sejak Oktober.

“Kami tidak tahu kenapa ini berhenti. Sudah dua minggu lebih tidak ada pekerja. Yang kami tahu, jalan ini sekarang malah jadi lebih buruk dari sebelumnya. Lubangnya di mana-mana, dan material proyek dibiarkan begitu saja menghalangi jalan,” kata Elo dengan nada kesal, Selasa (12/11/2024).

Bagi warga Desa Gamel, Jalan Syekh Datul Kahfi adalah akses utama menuju pusat Kabupaten maupun Kota Cirebon. Jalan ini menjadi penghubung penting untuk aktivitas sehari-hari, termasuk bekerja, bersekolah, dan berdagang.

Namun, dengan kondisi yang seperti ini, aktivitas mereka menjadi terhambat.

“Kami biasanya pakai jalan ini untuk ke kota. Sekarang malah harus memutar jauh karena jalan ini tidak bisa dilewati. Waktu dan biaya jadi bertambah. Kami benar-benar kecewa,” tambah Elo.

Tidak hanya aktivitas harian yang terganggu, proyek yang mangkrak ini juga berdampak pada perekonomian warga setempat. Marni, seorang pedagang kebutuhan sehari-hari yang memiliki warung di dekat lokasi proyek, mengeluhkan penurunan omzet yang signifikan sejak proyek ini berhenti.

Kondisi semakin parah ketika hujan turun. Jalan yang sudah rusak berubah menjadi kubangan lumpur, membuat kendaraan sulit melintas. Beberapa pengendara bahkan dilaporkan terjatuh akibat terperosok ke dalam lubang galian yang tertutup genangan air.

“Baru minggu lalu ada orang jatuh di sini. Untungnya tidak apa-apa, tapi motor mereka rusak. Kalau dibiarkan terus begini, akan lebih banyak korban,” kata seorang warga lainnya.

2. Kegelisahan warga memuncak

Jalan Syekh Datul Kahfi, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon (IDN Times/Hakim Baihaqi)
Jalan Syekh Datul Kahfi, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon (IDN Times/Hakim Baihaqi)

Kegelisahan warga Desa Gamel semakin memuncak. Mereka merasa proyek ini tidak hanya memperburuk kondisi jalan, tetapi juga menunjukkan kurangnya tanggung jawab pihak terkait.

Beberapa warga berencana untuk mengadukan masalah ini langsung ke Pemerintah Kabupaten Cirebon, dengan harapan ada tindak lanjut yang jelas.

“Kalau tidak ada tindakan, ini tidak akan selesai. Kami ingin pemerintah turun tangan langsung dan memberi solusi. Tidak bisa begini terus,” tegas Elo.

Selain itu, warga juga mendesak pihak pemerintah daerah untuk lebih transparan dalam pelaksanaan proyek-proyek infrastruktur ke depan. Mereka berharap ada pengawasan yang ketat agar proyek dapat selesai tepat waktu dan tidak merugikan masyarakat.

“Kami ingin pemerintah jujur dan bertanggung jawab. Jangan sampai uang rakyat yang digunakan untuk proyek ini terbuang sia-sia. Kalau begini caranya, siapa yang dirugikan? Kami, masyarakat kecil,” lanjutnya.

3. Harus segera diselesaikan

Jalan Syekh Datu Kahfi, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon (IDN Times/Hakim Baihaqi)
Jalan Syekh Datu Kahfi, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon (IDN Times/Hakim Baihaqi)

Dari informasi yang dihimpun, proyek peningkatan Jalan Weru-Sarabau ini memiliki target panjang jalan 518 meter dengan lebar 4,5 meter.

Pekerjaan ini dilakukan oleh CV Cahaya Bintang, dengan nilai anggaran mencapai Rp1,9 miliar. Namun, hingga saat ini, tidak ada kejelasan mengenai penyebab terhentinya pengerjaan proyek tersebut.

Warga Desa Gamel berharap proyek peningkatan Jalan Weru-Sarabau dapat segera dilanjutkan dan diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Mereka juga meminta pemerintah daerah untuk turun langsung memantau kondisi proyek dan memberikan penjelasan yang transparan mengenai hambatan yang terjadi.

“Kami hanya ingin jalan ini segera diperbaiki seperti yang dijanjikan. Kalau ada masalah, pemerintah harus terbuka dan cepat mencari solusinya. Jangan sampai masyarakat terus dirugikan,” ujar Marni.

Share
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us