Profil Muhammad Yusuf, Staf PNS hingga Walkot Tasikmalaya

Tasikmalaya, IDN Times - Sejak 2021, Kota Tasikmalaya dipimpin oleh Muhammad Yusuf yang sebelumnya menjabat Wakil Wali Kota periode 2017–2022. Pengangkatan Muhammad Yusuf menjadi Wali Kota definitif sisa masa jabatan 2017–2022 menyusul penonaktifan Budi Budiman, yang sebelumnya menduduki kursi Wali Kota, sebab tersandung kasus suap pengurusan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tasikmalaya.
Sebelum terjun ke politik praktis, Muhammad Yusuf merupakan Kepala Dinas Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Tasikmalaya. Setelah pensiun, ia bergabung ke Partai Goldar yang menjadi titik awal kariernya sebagai pemimpin kota.
1. Profil Muhammad Yusuf
Nama: Drs. H. Muhammad Yusuf
Tempat dan tanggal lahir: Tasikmalaya, 6 Juni 1956
Pasangan: Hj. Rukmini Affandi
Agama: Islam
Partai politik: Partai Golongan Karya (Golkar)
Pekerjaan: Politisi
Almamater: STISIP Garut
2. Pernah jadi staf PNS hingga kepala dinas
Karier Muhammad Yusuf sebagian besar dihabiskan dengan bergelut sebagai pegawai negeri sipil di Kabupaten Tasikmalaya. Berdedikasi menjalankan tugas dan fungsi staf, kariernya mulai meroket ketika mendapat promosi Kepala Bagian Keuangan Setda Kabupaten Tasikmalaya pada 2007.
Tak lama, Muhammad Yusuf ditugaskan ke posisi Sekretaris Inspektorat Kabupaten Tasikmalaya pada 2008. Di tahun yang sama, ia didapuk sebagai Sekretaris DPPKAD Kabupaten Tasikmalaya. Lalu pada 2011, ia dipercaya untuk mengemban tugas Kepala DPPKAD Kabupaten Tasikmalaya hingga akhir masa jabatan di tahun 2016.
3. Dicalonkan maju ke Pilkada Kota Tasikmalaya 2017
Usai pensiun pada 2017, pria yang akrab diasapa Kang Yusuf ini tak tinggal diam. Berbekal kiprahnya di lingkup birokrat, ia lalu aktif sebagai kader Partai Golkar yang menjadi awal kariernya di dunia politik praktis.
Didukung parpolnya, Muhammad Yusuf maju sebagai calon wakil wali kota, mendampingi Budi Budiman yang nyalon wali kota dalam Pilkada Kota Tasikmalaya 2017. Pasangan Budi-Yusuf kala itu melawan dua pasangan lainnya, yakni Dede Sudrajat-Asep Hidayat dan Dicky Candra-Denny Romdoni.
Dalam pilkada tersebut, Budi-Yusuf mendapat sokongan dari Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, Nasdem, dan PKB. Pasangan tersebut dinyatakan sah memenangkan pilkada oleh KPU, dengan perolehan 151.931 suara atau 40,06 persen. Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya periode 2017–2022 oleh Gubernur Jawa Barat pun berlangsung pada 14 November 2017 di Gedung Sate, Bandung.
Tiga tahun kemudian, Muhammad Yusuf didapuk menjabat pelaksana tugas Wali Kota sejak tahun 2020, menggantikan Budi Budiman yang ditetapkan tersangka oleh KPK dalam kasus suap DAK Tasikmalaya. Pelantikan status Wali Kota Tasikmalaya definitif baru dilaksanakan pada 10 September 2021 oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
4. Prestasi selama menjabat wali kota
Pada tahun pertama kepemimpinan, telah terjadi perkembangan secara signifikan. Ditandai dengan angka kemiskinan yang semakin menurun.
Pihak Yusuf menargetkan penurunan angka kemiskinan yang telah tertuang dalam RPJMD sebesar 1 persen per tahun. Namun, di tahun pertama kepemimpinan, angka kemiskinan justru turun 2 persen, dari semula 13,6 persen menjadi 12,9 persen.
Lalu, pada Januari 2021, Muhammad Yusuf dianugerahi penghargaan Man of The Year Priangan Timur dari TIMES Indonesia (ATI) 2020. Tak hanya itu, berbagai penghargaan berhasil diraih Pemkot Tasikmalaya selama dipegang olehnya, di antaranya:
- Predikat BB atas sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dari KemenPAN RB;
- Kota Layak Anak dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI; dan
- Anugerah Prahita Ikap Raya kategori madya tahun 2021 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI.
Meskipun program kerja dilaksanakan di masa pandemi COVID-19, namun Muhammad Yusuf bersama seluruh jajaran DPRD Kota Tasikmalaya mampu menunjukkan kinerja sangat baik dalam menjalankan tugas pemerintah daerah dan melayani warga.