Imam Budi Hartono didampingi Presiden PKS, Ahmad Syaikhu saat menunju TPS 41 RW10 Perumahan Acacia, Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Rabu (9/12/2020) (IDN Times/Dicky)
Sejak di bangku SMA, Imam sudah aktif di organisasi sosial dan keagamaan. Aktivitas politiknya semakin luas saat ia diajak oleh teman kuliahnya untuk bergabung partai yang baru dibentuk, yaitu Partai Keadilan (PK) di masa awal Reformasi.
Hal itulah yang mengawali karier Imam sebagai pejabat politik. Saat Depok memisahkan diri dari Kabupaten Bogor, ia dipercaya menjadi ketua DPD Partai Keadilan pertama di kota Depok.
Kerja keras dan dedikasi Imam membuat PK mengusungnya sebagai kandidat wakil rakyat di pemilihan umum anggota legislatif 1999. Ia kemudian terpilih menjadi legislator DPRD Kota Depok dari Fraksi Madani.
Setelahnya, karier Imam di bidang politik semakin meroket. Sejak 1999, berbagai posisi penting yang pernah Imam jalani, yaitu
- Anggota DPRD Kota Depok (menjabat pada 1999–2004 dan 2004–2009);
- Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD Kota Depok (menjabat pada 2004–2009);
- Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat (menjabat pada 2009–2014, 2018–2019, dan 2019–2020); dan
- Ketua Komisi IV DPRD Jabar (menjabat pada 2019 sampai 2020).
Lalu, Imam diminta oleh Mohammad Idris untuk menemaninya maju ke Pilkada Kota Depok 2020 sebagai calon wakil wali kota. Pasangan tersebut berhasil mendapat kepercayaan masyarakat dan memenangkan pilkada dengan periolehan 415.657 suara atau 55,54 persen.