Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim (instagram.com/dedierachim)

Bandung, IDN Times - Dedie Abdu Rachim merupakan Wakil Wali Kota Bogor periode 2019-2023. Selama hampir empat tahun mendampingi Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, ia telah meninggalkan kesan baik di mata masyarakat.

Dedie kini menjadi salah satu tokoh politik yang sangat diperhitungkan untuk maju ke Pilwalkot Bogor 2024. Melansir Media Bogor, Bima Arya pun terang-terangan berharap Dedie dapat meneruskan estafet kepemimpinannya sebagai wali kota, yang kemudian direspons positif oleh Dedie.

Sebelum mengabdi di Kota Hujan, Dedie lebih dulu meniti karier di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Berikut profil Dedie Rachim beserta rekam jejak jabatannya.

1. Profil Dedie A. Rachim

Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim (instagram.com/dedierachim)

Nama: Dedie Abdu Rachim, M.A.

Tempat dan tanggal lahir: Garut, 6 April 1966

Pasangan: Sari Deviyanti Andayana

Agama: Islam

Almamater: program master di Universitas Indonesia (UI)

2. Hampir 12 tahun mengabdi di KPK

Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim (instagram.com/dedierachim)

Sepak terjang Dedie di lembaga anti rasuah tidak bisa dibilang singkat. Selama kurun waktu hampir 12 tahun, beberapa jabatan penting dalam struktural KPK sudah dilaluinya.

Orang nomor dua di Bogor ini mengawali karier di KPK sebagai fungsional madya pada tahun 2005. Namanya kian moncer ketika diangkat sebagai pelaksana tugas Direktur PP LHKPN (2009-2010).

Dedie juga pernah mengemban posisi Pelaksana tugas Direktur PP LHKPN (2009-2010), Pelaksana tugas Direktur Litbang (2012), Direktur Dikyanmas (2009-2015), Pelaksana Deputi Bidang Pencegahan (Maret-Juni 2015), hingga Direktur Pembinaan Jaringan dan Kerja Sama Antar Komisi dan Instansi KPK (PJKAKI).

Beberapa pelatihan dan penugasan khusus dari KPK yang pernah dijalani Dedie, yaitu

  • Training of Trainer 1 & 2 Search & Seizure, Interview Investigative (2006-2008);
  • Certified Fraud Examiner (CFE) (2008);
  • Middle Level Official Training (2009);
  • Integrity In Public Service (2010);
  • Pemantapan Nilai Kebangsaan (2012);
  • Koordinator Program Khusus Peningkatan Mutu Layanan Publik (2011-2013);
  • Koordinator Tim Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi (2012-2013);
  • Certified Strategy Execution Proffesional (CSEP) (2015);
  • Government Expert & Focal Point Uncac Training (2016); dan
  • Penanggungjawab Tim Perma Corporate Criminal Liabilities (2016).

Selama menjadi bagian dari KPK, Dedie telah menunjukkan dedikasi dan kinerjanya dengan baik. Ia berhasil mencetak berbagai perstasi mentereng yang melengkapi rekam jejaknya sebagai pejabat KPK, seperti penghargaan International Anticorruption Public Service Announcement Video Competition (2011, Best Omnibus Film (Kita VS Korupsi) (2012), dan Ramon Magsaysay Award-Honoring Greatness of Spirit And Transformative Leadership In Asia- State Agency Category.

3. Tinggalkan KPK untuk temani Bima Arya

Wali Kota Bogor Bima Arya dan Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim (instagram.com/didierachim)

PJKAKI menjadi jabatan terakhir Dedie sebelum mundur dari KPK pada 27 Desember 2017. Melansir detiknews, alasan Dedie bersedia menemani Bima Arya sebab faktor spiritual yang diungkapkan Bima ketika mengajaknya maju berkontestan di Pilkada Bogor 2018.

Setelah melalui proses yang ketat, paslon Bima-Dedie berhasil meraup suara terbanyak dengan jumlah 215.708 suara atau 43,64 persen. Keduanya sama-sama punya cita-cita mewujudkan Kota Bogor sebagai kota yang toleran atas keberagaman.

Selama mendampingi Bima, kepemimpinan Dedie serta keramahannya yang membumi banyak dipuji oleh masyarakat. Meski Pilwalkot Kota Bogor 2024 masih lama, namun nama Dedie Rachim sudah digadang-gadang bakal maju ke kontestasi politik lima tahunan tersebut sejak kini.

Editorial Team