Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Abdul Halim

Purwakarta, IDN Times - Buah manggis khas Purwakarta belum kembali kepada kejayaannya lantaran hasil panen yang tidak optimal dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu kendala utama bagi para petani adalah dampak cuaca ekstrem.

“Cuacanya terlalu banyak hujan setelah tutup daun, tidak jadi buah,” kata Mahmud, Ketua Kelompok Tani Mukti di Desa Cibuntu Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta saat dihubungi Selasa (7/2/2023).

Ia menyebutkan hasil panen buah manggis saat ini turun hingga 40 persen jika dibandingkan dengan 2017. Dulu, hasil produksi manggis bisa mencapai 30 ton, tetapi saat ini para petani di desanya hanya bisa memproduksi sekitar 15 ton buah manggis.

1. Berbagai upaya yang dilakukan petani berakhir sia-sia

ilustrasi hujan (pexels.com/Bibhukalyan Acharya)

Para petani yang berjumlah 60 orang di kelompok tersebut telah melakukan berbagai upaya. Mulai dari pemupukan hingga perawatan sesuai arahan dari petugas Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta.

Menurut Mahmud, upaya yang dilakukan itu sia-sia karena cuaca yang tidak mendukung. “Kalau 15 hari saja kemarau (tidak hujan), bisa keluar lagi bunga. Tapi dua tahun ini hujan terus sampai enam bulan berturut-turut,” ujarnya mengeluhkan.

2. Petani mengharapkan pemerintah bantu teknologi baru

Editorial Team

Tonton lebih seru di