Bandung, IDN Times - Kencing menjadi hal yang tidak bisa dihindarkan oleh manusia. Buang air kecil merupakan proses pengeluaran urine dari kandung kemih yang dilakukan untuk membuang sisa metabolisme dalam tubuh.
Sering kali keinginan untuk kencing tidak bisa disesuaikan tempat dan waktunya. Bahkan proses alami tubuh tersebut dapat berlangsung lebih sering ketika seseorang minum terlalu banyak air putih atau minuman yang mengandung kafein seperti teh dan kopi.
Kondisi ini yang menjadi perhatian Akhsan Hakim saat membuat kantong urine portabel, Sankimo. Dia menuturkan, keinginan untuk membuat kantong yang bisa menyimpan urin berawal saat dia mendapati pemberitaan di koran yang memberikan mengenai pemudik yang kencing di sembarang tempat ketika hendak pulang kampung. Tak hanya itu, Akhsan pun kerap mendapat informasi bahwa banyak pendaki gunung yang kencil di botol, kemudian dibuang tidak pada tempatnya.
Dari persoalan tersebut Akhsan lantas merenung, bertanya-tanya, kenapa tidak ada alat yang bisa digunakan untuk menampung urine sementara, tanpa merusak lingkungan. Dari sana, dia kemudian terpikir untuk membuat produk kantong penampung urine portabel yang bisa dibawa dengan mudah ketika bepergian.
"Jadi Sankimo ini terlahir dari keresahatan masyarakat. Melihat lingkungan jelek, masa sih tidak ada solusinya kencing sembarangan. Kalau pispot kan susah dibawa ke mana-mana, dari situlah terpikir dan akhirnya membuat Sankimo," kata Akhsan saat berbincang dengan IDN Times, Rabu (10/5/2023).
Dengan ide awal ingin menjaga alam tetap baik, produk awal dari Sankimo adalah kantong urine yang terbuat dari kertas. Produk tersebut bisa menampung air kencing untuk sementara waktu untuk kemudian dibuang ke toilet.
Sayang produk tersebut tidak banyak diminati masyasrakat karena bisa rembes dalam beberapa jam setelah dipakai. Meski harga jual Sankimo diturunkan dari Rp15 ribu per satuan menjadi Rp10 ribu, tetap saja produk ini tidak banyak yang lebih.
"2012 kita riset dan buat, pas 2013 jualan yang kejual hanya satu dalam setahun," ujarnya.