Bandung, IDN Times - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman menyindir kebijakan Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko "Jokowi" Widodo dalam membela masyarakat.
Menurut dia, di saat Megawati memimpin bangsa Indonesia, kebijakannya tidak berpihak kepada masyarakat bawah terutama dalam memberikan previlage bagi pengemplang Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Selain itu, kebijakan Presiden Jokowi dalam memberikan pengampunan pajak (tax amnesty) bagi konglomerat juga sama.
Dua sindiran Sohibul Iman tersebut diungkapkan dalam pidato politiknya dihadapan massa PKS ketika menghadiri Kampanye Rapat Umum PKS yang berlangsung di Lapangan Sidolig, Jalan A Yani, Kota Bandung, Kamis(11/4).
Menurut Sohibul, pemberian previlage bagi pengemplang Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang dilakukan Megawati sama sekali tidak menguntungkan masyrakat kecil. Padahal, kasus tersebut telah merugikan negara sekitar Rp600 triliun.
Begitu juga kebijakan yang dikeluarkan Presiden Jokowi yang memberikan pengampunan pajak bagi konglomerat di Tanah Air. "Ketika itu negara kehilangan Rp2.000 triliun. Nah, Hari ini kami, PKS ingin memberikan rasa keadilan juga, kan yang kaya-kaya sudah diberi oleh negara, kenapa orang kecil gak diberi?" dihadapan massa PKS yang memadati Lapangan Sidolig, Kamis(11/4).