Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pemakaman untuk jenazah terpapar COVID-19 di TPU Cikadut, Bandung. IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Beredar informasi berantai dari salah satu jejaring sosial yang menyebutkan adanya penolakan terhadap petugas mobil ambulance yang akan memakamkan jenazah di tempat pemakaman umum (TPU) Cikadut, Kota Bandung.

Dalam pesan berantai itu disebutkan, ada oknum preman yang mengancam sopir ambulance pembawa jenazah COVID-19 agar memberikan uang sebesar Rp1,5 juta. Namun, informasi yang dinilai meresahkan tersebut dipastikan kabar bohong alias hoaks.

Kepala UPT Pemakaman Wilayah 3 Kota Bandung Sumpena memastikan, tidak ada pemungutan sepeserpun atas kendaraan yang akan mengantarkan jenazah ke TPU Cikadut yang dipersiapkan Pemkot Bandung untuk memakamkan jenazah meninggal karena virus corona (COVID-19).

"Tidak ada itu pak. Hanya masalah miss komunikasi saja" ujar Sumpena saat dihubungi, Senin (20/4).

1. Sopir mobil ambulance hanya terlalu kencang saat melintas kawasan Cikadut

Mobil ambulance yang dipersiapkan untuk membawa pasien PDP (Hendra Simanjuntak/IDN Times)

Sumpena menuturkan, dari informasi yang dia terima, warga merasa kesal kepada pengemudi ambulance karena yang bersangkutan terlalu kencang saat memacu kendaraan melewati rumah warga. Padahal, untuk menuju TPU tersebut harus melintas jalan yang tidak lebar dan banyak anak-anak bermain.

"Jadi pas jalan itu mobil dirasa bisa membahayakan anak yang lain pada main di jalan. Mobilnya kekencangan makanya ditegur warga," papar Sumpena.

2. Pastikan tidak ada pungutan sepeserpun

Editorial Team

Tonton lebih seru di