Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Praktisi Minta Warga Waspadai Rekam Jejak Digital

Ilustrasi transaksi digital (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Bandung, IDN Times – Perkembangan digital tak ubahnya mata pisau: bisa berguna untuk membantu urusan manusia, tapi bisa juga menimbulkan kerugian jika tidak dipergunakan sebaiknya. Atas perkembangan digital tersebut, masyarakat diharapkan dapat melek digital agar terhindar dari risiko aktivitas digital.

Atas keresahan itu, Kementrian Komunikasi dan informasi (Kominfo) bekerja sama dengan Makin Cakap Digital dan Siber Kreasi menyelenggarakan acara Literasi Digital Segmen Pendidikan Wilayah Provinsi Jawa Barat yang melibatkan guru dan siswa di Kabupaten Bandung sebagai peserta via online.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman akan pentingnya memperhatikan rekam jejak digital ketika sedang mengakses internet.

1. Ternyata pengguna internet tinggalkan rekam jejak tanpa sadar

ilustrasi Google Assistant (flickr.com/Maurizio Pesce)

Tidak bisa ditampik jika pesatnya perkembangan digital di Indonesia harus diimbangi dengan kapasitas literasi digital yang mumpuni. Tujuannya tak lain agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital dengan produktif, bijak, dan tepat guna.

Rachel Irahadi, CEO Infina Center sebagai narasumber pertama dalam kegiatan itu, memberi gambaran bahaya rekam jejak digital di internet.

“Setiap pengguna internet meninggalkan jejak yang terdiri dari passive user footprint, yaitu data yang ditinggalkan secara tidak sadar seperti riwayat pencarian, lokasi, dan lainnya. Kemudian, active user footprint seperti posting-an foto, video dan status,” kata Rachel, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Selasa (23/8/2022).

2. Betapa pentingnya menjaga rekam jejak digital

Instagtam.com/dataprotection.blog

Atas adanya jejak di dunia digital, risiko pencurian data pribadi dan kejahatan dapat terjadi. Dalam beberapa kasus, pencurian data pribadi jelas telah merugikan masyarakat.

Ironinya, tidak sedikit masyarakat masih belum memahami betapa pentingnya data pribadi yang ia miliki. Tidak sedikit pula masyarakat yang belum tahu bahwa data perorangan merupakan komoditi yang bisa dijadikan bisnis bagi oknum.

 “Maka itu penting bagi masyarakat untuk menjaga rekam jejak digitalnya,” ujarnya.

3. Peserta juga diminta berpikir sebelum memberi komentar

ilustrasi kecanduan medsos (pexels.com/Cottonbro)

Selain diisi oleh Rachel, acara ini juga dihadiri oleh berbagai narasumber dari latar belakang yang berbeda, di antaranya Bupati Kabupaten Bandung Dadang Supriatna, hingga Kepala Dinas Pendidikan Kab. Bandung.

Dalam acara ini para peserta dijabarkan cara mengamankan perangkat digital, mengamankan identitas, waspada penipuan. Tak hanya itu, pola berpikir sebelum berkomentar juga ikut dibahas karena komentar di media sosial dapat menimbulkan kericuhan.

Dengan materi webinar kali ini, masyarakat diharapkan semakin melek akan pentingnya rekam jejak digital di internet dan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam dunia digital.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us