Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Istimewa
IDN Times/Istimewa

Bandung, IDN Times - Pelaksanaan Pra-KTT Youth 20 (Y20) ke-4 Manokwari, Papua Barat berakhir pada Minggu(19/6/2022). Pra-KTT Y20 ke-4 menggelar talk show tentang anak muda dan sektor ekonomi kreatif.

Saat ini, banyak anak muda yang berkecimpung di sektor ekonomi kreatif dan beberapa di antaranya terlibat dalam usaha sosial kreatif. Menurut Head of Arts and Creative Industries of British Council Indonesia, Camelia Harahap, usaha sosial kreatif turut membantu mewujudkan inklusi, khususnya berkaitan dengan penciptaan pekerjaan yang layak untuk semua.

“Usaha sosial-kreatif menciptakan pekerjaan untuk anak muda, perempuan, dan penyandang disabilitas lebih cepat dari sektor lainnya. Banyak usaha sosial-kreatif di Indonesia yang dipimpin oleh anak muda cenderung fokus mewujudkan SDGs, khususnya SDGs ke-8 yakni menciptakan pekerjaan yang layak,” ungkap Camelia dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Senin(20/6/2022).

1. Peduli inklusi dan dirikan fingertalk

pelayananpublik.id

Pendiri Fingertalk Dissa Ahdanisa menjelaskan, ada 11 juta penyandang disabilitas di Indonesia. Sebanyak 1,5 juta di antaranya merupakan anak muda kurang mampu dengan akses terbatas terhadap pendidikan formal dan peluang kerja.

Minimnya lapangan kerja bagi penyandang disabilitas mendorong Dissa untuk mendirikan Fingertalk, sebuah kafe yang khusus mempekerjakan individu tunarungu. Di kafe ini, pelanggan memesan makanan dan minuman dengan bahasa isyarat.

"Tak kenal, maka tak sayang. Kita harus saling mengenal agar bisa melewati persepsi dan prasangka yang dimiliki,” jelasnya.

2. Transformasi digital berada di pundak milllennial

Editorial Team