Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-11-27 at 17.50.23_c6911d15.jpg
Dok IDN Times

Intinya sih...

  • Pos Indonesia salurkan BLTS ke 5,5 juta KPM

  • Jaringan 4.300 Kantor Pos menjangkau daerah terpencil

  • Tiga skema penyaluran dan verifikasi digital untuk jamin transparansi

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - PT Pos Indonesia (Persero) kembali menegaskan kapasitasnya sebagai mitra strategis pemerintah dalam penyaluran bantuan sosial. Mengawali pendistribusian Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) sejak 21 November 2025, Pos Indonesia telah menyalurkan bantuan kepada 5,5 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh Indonesia hingga Kamis, 27 November 2025 pukul 10.20 WIB.

Pelaksana Tugas Direktur Utama Pos Indonesia, Haris, menyampaikan optimisme bahwa penyaluran akan selesai sesuai target pemerintah.

“Kami optimistis proses penyaluran akan selesai sesuai rencana pemerintah pada 11 Desember 2025,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Penyaluran BLTS ini merupakan bagian dari program Kesra periode Oktober, November, dan Desember 2025, dengan total sasaran sekitar 18,1 juta KPM. Saat ini, Kementerian Sosial telah mengirimkan 11,6 juta data KPM kepada Pos Indonesia dan masih terus melakukan konsolidasi data tambahan.

Keberhasilan tersebut menjadi bukti bahwa Pos Indonesia bukan hanya institusi logistik tertua di Indonesia, tetapi juga lembaga yang mampu beradaptasi di era digital untuk memastikan bantuan pemerintah tersampaikan secara tepat sasaran, transparan, dan humanis.

1. 5,5 juta KPM sudah terima BLTS, dari Target 18,1 juta penerima

Dok IDN Times

Pos Indonesia bergerak cepat mengeksekusi penyaluran BLTS 2025 yang dimulai pada 21 November. Dalam waktu kurang dari satu minggu, 5,5 juta penerima di berbagai daerah telah mendapatkan haknya. Program ini menyasar 18,1 juta keluarga, dan akan terus diperluas seiring pembaruan data yang dikirimkan Kemensos.

“Setiap bantuan harus diterima langsung oleh penerima sah. Ini komitmen kami sejak awal,” tegas Haris.

Capaian awal ini menunjukkan kemampuan Pos Indonesia mengelola penyaluran dalam skala besar secara simultan, dari kota besar hingga wilayah terpencil.

2. Didukung jaringan 4.300 Kantor Pos, menjangkau sampai daerah terpencil

PosIND Cetak Prestasi Gemilang: Dalam 10 Hari Bansos PKH dan Program Sembako Terealisasi 90% (dok. PosIND)

Salah satu kekuatan utama penyaluran BLTS 2025 adalah jaringan layanan Pos Indonesia yang luas. Hingga kini, Pos Indonesia memiliki 42 Kantor Cabang Utama, 168 Kantor Cabang, 4.308 Kantor Cabang Pembantu yang tersebar hingga tingkat kecamatan. Ribuan SDM di lapangan bekerja secara siaga dalam sistem bergantian, termasuk di desa-desa dengan akses terbatas.

“Dengan ribuan Kantor Pos dan petugas yang terlatih di daerah terpencil, kami mampu mempercepat proses penyaluran bantuan secara tepat dan cepat,” kata Haris.

Pengalaman panjang Pos Indonesia dalam mendistribusikan bantuan tunai maupun sembako juga menjadi modal penting yang memperkuat kepercayaan pemerintah.

3. Tiga skema Penyaluran dan verifikasi digital untuk jamin transparansi

PosIND tahun ini kembali dipercaya sebagai mitra pemerintah dalam menyalurkan program bantuan sosial (bansos). (dok. PT Pos Indonesia)

Haris mengatakan, agar bantuan benar-benar sampai ke penerima sah, Pos Indonesia menerapkan tiga metode pencairan Pembayaran di Kantor Pos

KPM datang langsung membawa KTP, KK, dan Surat Pemberitahuan.

• Pembayaran di lokasi komunitas

Dilakukan di balai desa, gedung kecamatan, atau pusat komunitas untuk memudahkan layanan massal di daerah jauh dari kantor pos.

• Layanan antar ke rumah

Khusus untuk penerima rentan seperti lansia, penyandang disabilitas, dan warga sakit.

Semua proses didukung Sistem Verifikasi Digital melalui:

  • Pemindaian QR code di Surat Pemberitahuan

  • Verifikasi wajah (face recognition)

  • Foto KTP & foto penerima saat serah terima

  • Tanda tangan digital sebagai bukti transaksi

“Kecepatan, keamanan, dan akurasi adalah prioritas kami,” jelas Haris.

Pos Indonesia juga menerapkan sistem antrean terkontrol untuk menghindari penumpukan massa dan memastikan kenyamanan warga.

Dengan mekanisme yang lebih transparan dan human-centered, Pos Indonesia berharap proses penyaluran BLTS periode 2025 dapat memberi manfaat nyata bagi jutaan keluarga penerima bantuan.

Langkah ini sekaligus menegaskan transformasi besar Pos Indonesia sebagai perusahaan logistik modern yang memadukan infrastruktur fisik luas dan sistem digital terintegrasi, menjadikannya salah satu tulang punggung distribusi bantuan sosial nasional.

Editorial Team