Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Musim penghujan mulai terjadi di Kota Bandung dan sekitarnya. Hujan yang disertai angin kencang membuat banyak pohon tumbang yang mengakibatkan orang dan kendaraan tertimpa.

Penjabat Wali Kota Bandung, A. Koswara meminta seluruh pihak untuk memperhatikan mitigasi bencana. Pasalnya, saat musim hujan rentan terjadi pohon tumbang, kabel menjuntai, dan banjir. Setiap bencana yang terjadi, harus direspon dengan cepat oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.

"Saya pantau banyak pohon tumbang, kabel yang jatuh. Durasi hujan yang cukup lama membuat genangan air. Kita selalu pantau daerah timur juga," kata Koswara, Senin (4/11/2024).

1. Harus gerak cepat jika ada laporan

Ilustrasi pohon tumbang akibat cuaca ekstrem (IDN Times/Riyanto.)

Koswara meminta seluruh OPD yang terkait untuk gerak cepat berkoordinasi ketika ada laporan. Sehingga bisa langsung dimitigasi sebagai penanganan awal.

"Saya minta satgas atau tim yang sudah ada segera merapatkan barisan, koordinasi dan bagi tugas. Kita siap siaga, kalau ada 'early warning' harus siaga. Semua tim bergerak pada wilayah sehingga identifikasi awal itu butuh," bebernya.

Ia menegaskan, upaya ini harus dilakukan secara bersama, sehingga dinamika yang ada bisa diatasi.

"Prinsipnya kolaborasi itu tidak ada sekat organisasi. Semua unsur bergabung untuk menyelesaikan persoalan," tuturnya.

2. Siapkan 90 personel

Hujan angin bercampur es sebabkan pohon Sono berukuran besar tumbang ke jalan raya Plaosan-Sarangan. IDN Times/ Istimewa.

Sementara itu, Kepala Diskar PB Kota Bandung, Gun Gun Sumaryana berupaya untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Salah satunya dengan mitigasi bencana. Hal ini menjadi bukti wujud nyata pemerintah hadir memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Diskar PB Kota Bandung menjalankan 2 sub bidang yaitu kebakaran dan kebencanaan. Salah satunya saat ini memasuki musim hujan harus betul-betul diantisipasi," kata dia.

Sebagai kesiapan, lanjut Gun Gun, pihaknya sudah menyiapkan 90 personel yang terbagi di setiap UPT dan Kantor Pusat.

"Ada 90 personel siaga 24 jam yaitu 50 orang di kantor pusat, dan 40 orang di 4 kantor UPT," bebernya.

Selain kebakaran, tambahnya, Diskar PB pun berkolaborasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya untuk membantu jika terjadi bencana lainnya.

"Tidak hanya longsor, kita membantu dinas lain. Seperti dengan Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman untuk pohon tumbang. Ini bentuk kolaborasi, bukan hanya tanggung jawab satu pengampu OPD saja tapi kedaruratan itu tanggung jawab bersama," jelas Gun Gun.

3. Sepanjang 2024 ada 307 kejadian kebakaran di Bandung

Ilustrasi pohon tumbang akibat angin kencang. (Istimewa)

Gun Gun mengungkapkan, sepanjang tahun 2024 hingga saat ini terdapat 307 kejadian kebakaran. Data ini terhimpun dari laporan dari telepon kegawatdaruratan 112 dan 113.

"Peran serta masyarakat lebih besar, kebakaran yang ditangani masyarakat itu 91 kejadian. Jadi kami datang itu untuk meyakini tidak ada titik api. Kenapa jumlahnya besar? Karena ketika masyarakat memberikan laporan ke kami baik itu 112 atau 113, itu sudah tercatat menjadi laporan," jelasnya.

Gun Gun mengungkapkan, sedangkan soal kedaruratan kebencanaan yang utama itu pra, tanggap dan pasca. Sehingga Diskar PB mengoptimalkan pra atau sebelum kejadian.

"Kami mengoptmalkan untuk pra (sebelum kejadian), sehingga bagi kami sosialisasi sangat penting. Adanya kebakaran bisa ditangani masyarakat dan dibantu oleh kita," ungkapnya.

Memasuki musim hujan, Ia mengimbau masyarakat agar tidak berteduh di bawah pohon. Apalagi saat angin bertiup yang cukup kencang.

"Sekarang musim hujan yang anginnya cukup besar. Jadi kita imbau untuk tidak berteduh di bawah pohon yang besar," ujarnya.

Editorial Team