Piala Presiden 2026 Siap Undang Banyak Tim Hebat dari Luar Negeri

- Piala Presiden 2025 memberi dampak positif pada perekonomian dengan UMKM ikut tergerak dan perputaran uang yang baik.
- Tradisi baik Piala Presiden untuk tidak menggunakan dana APBN dan sponsor dari BUMN akan tetap dijaga, serta diawasi oleh PWC.
- Turnamen pramusim Piala Presiden 2025 memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat dan menjadi hiburan sekaligus pendidikan bagi keluarga saat liburan sekolah.
Bandung, IDN Times - Piala Presiden 2025 akan memasuki babak perebuatan juara ketiga dan keempat akhir pekan ini di mana Dewa akan bertanding melawan Indonesia All-Stars. Sedangkan Port FC bakal berlaga dengan Oxford United untuk posisi kesatu dan kedua.
Jelang laga sengit tersebut, perwakilan panitia dan Pemprov Jabar pun memberikan sambutan kepada empat tim yang akan bertanding di halaman Gedung Sate, Kota Bandung. Di hadapan mereka disuguhkan juga kebudayaan khas Jawa Barat.
Ketua Steering Comitee, Maruarar Sirait mengatakan bahwa turnamen ini memberikan banyak manfaat untuk masyarakat di Indonesia karena menjadi tontonan menarik. Untuk itu, dia siap menyiapkan Piala Presiden tahun depan agar lebih megah.
"Tahun ini sudah ada dua tim asing. Doakan yah tahun depan lebih banyak lagi dan lebih hebat lagi," kata Maruar, Jumat (11/8/2025).
1. Ekonomi ikut bergerak

Menurutnya, perhelatan Piala Presiden yang sudah digelar beberapa kali memberi dampak positif karena UMKM ikut tergerak. Para pekerja lainnya juga mendapat hasil baik dengan perputaran uang yang ada.
"Jadi hidup sekali kegiatannya. Kemarin saya sudah cek di Jakarta UMKM seperti apa dan sekarang akan saya cek di Bandung juga," ungkapnya.
Seperti Piala Presiden sebelumnya, dalam Piala Presiden 2025 ini, jumlah UMKM yang berpartisipasi disebutkan oleh announcer. Khusus di SUGBK ini, UMKM yang terlibat ada 100. Jumlah ini tidak berbeda jauh dengan di Stadion SJH yang jumlahnya mencapai 100 UMKM.
"Ini bagus kan untuk perekonomian kita" paparnya.
2. Pastikan tak ada dana negara

Maruarar memastikan, tradisi baik Piala Presiden untuk tak menggunakan dana APBN dan tidak menerima sponsor dari BUMN akan terus berlanjut.
“Selama Piala Presiden kita tidak pernah menggunakan uang negara, tidak ada APBN, dan tidak ada BUMN. Kita tidak pernah mendapat sponsor dari APBN dan BUMN. Kenapa? Karena kita mau industri olahraga ini maju bukan dengan unsur-unsur dari pembiayaan dari pemerintah,” kata Maruarar.
Selain itu, pelakasanaan Piala Presiden juga diawasi oleh PWC. Maruarar menyebutkan turnamen ini sudah selayaknya menjadi contoh untuk ajang sepak bola di Tanah Air.
“Ini kan turnamen yang memberi contoh. Tidak memakai uang negara, diawasi PWC dan tidak boleh ada pengaturan skor dan sebagainya. Jadi saya pikir tradisi itu harus ditingkatkan,” kata Maruarar.
3. Gelaran ini jadi hiburan rakyat

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan bahwa turnamen pramusim Piala Presiden 2025 tidak hanya menjadi ajang hiburan bagi pencinta sepak bola, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.
Menurut Dedi, tingginya antusiasme masyarakat yang memadati stadion memberikan efek berantai terhadap sektor ekonomi informal. Pedagang kaki lima hingga sopir angkutan kota ikut merasakan dampak langsung dari ramainya penyelenggaraan turnamen ini.
Selain memberikan dampak ekonomi, KDM juga menyoroti aspek hiburan dari turnamen ini. Kebetulan, pelaksanaan Piala Presiden 2025 bertepatan dengan masa liburan sekolah. Ia melihat banyak keluarga memanfaatkan kesempatan ini untuk menikmati hiburan yang sehat dan mendidik, sekaligus memperkuat nilai-nilai sportivitas.
"Ini adalah kegiatan yang memberikan hiburan bagi masyarakat Jawa Barat karena hari-hari ini kan anak-anak sekolah masih libur. Hari libur digunakan untuk membangun sportivitas dengan menonton klub-klub terbaik menonton Piala Presiden," lanjutnya.
Suasana di dalam stadion pun berlangsung kondusif. KDM menyebut para penonton, termasuk anak-anak, menunjukkan perilaku tertib selama jalannya pertandingan.