Petani Majalengka Keluhkan Tikus, Presiden Siap Sebar Burung Hantu

Majalengka, IDN Times- Hama tikus masih menjadi permasalahan serius yang dihadapi petani di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka. Fakta tersebut terungkap dari curhatan petani di depan Presiden Prabowo Subianto, Senin (7/4/2025).
Presiden hadir di Majalengka dalam rangka panen raya. Dalam acara itu, Prabowo sempat berdialog dengan perwakilan petani setempat.
Kepada salah seorang petani, Prabowo sempat melempar pertanyaan keluhan yang dihadapi. "Apa keluhan petani di sini?"' tanya Prabowo dalam sesi dialog.
1. Atasi hama tikus, Presiden siap kerahkan burung hantu

Mendapat pertanyaan tersebut, salah seorang petani menjawab bahwa keluhan yang dihadapi adalah serangan tikus. Hal itu seperti yang dihadapinya pada musim tanam kemarin.
"Tahun kemarin ada serangan hama tikus Pak," jawab petani.
Mendengar jawaban itu, Prabowo menegaskan akan segera menyalurkan bantuan untuk mengusir hama tikus. Penyebaran Burung Hantu, jelas dia, dinilai jalan keluar terbaik untuk menangani permasalahan itu.
"Di sini, hama tikus masalahnya. Dan yang paling bagus itu burung hantu untuk memburunya," kata Prabowo merespons keluhan itu.
"Nanti saya bantu. Sebanyak 1.000 ekor burung hantu. Jadi dibantu hari ini juga. Kesulitan petani adalah kesulitan kita semua. Kalau ada masalah cari jalan keluar bersama," jelas dia.
2. Januari – April, produksi capai 13.948.785 ton GKG

Sementara itu, data Kerangka Sampel Area (KSA) BPS mencatat, pada April 2025, potensi luas panen nasional mencapai 1.595.583 hektare, dengan estimasi produksi sebesar 8.631.204 ton gabah kering giling (GKG) atau setara 4,97 juta ton beras. Secara kumulatif, produksi Januari–April 2025, tercatat 13.948.785 ton GKG, sekaligus jadi angka tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.
Prabowo menilai, keberhasilan itu bukan semata capaian teknis, tetapi juga keberhasilan moral dan sosial.
“Saya ingin sampaikan terima kasih kepada seluruh unsur yang telah bekerja keras, para Menteri, Panglima TNI, Kapolri, jajaran pemerintah, dan tentu saja para petani. Saudara-saudara petani adalah tulang punggung bangsa. Tanpa pangan, tidak ada negara. Tanpa pangan, tidak ada NKRI,” tegas presiden, dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times.
14 provinsi utama seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Yogyakarta, Sumatera Selatan, Aceh, Lampung, Sumut, Kalbar, Kalteng, Kalsel, NTB, dan Sulsel tercatat menyumbang hampir 91,42% produksi nasional bulan ini. Dengan luas panen 1,43 juta hektare dan produksi 7,89 juta ton GKG, wilayah ini menjadi tulang punggung produksi nasional.
Jawa Timur, menjadi penyumbang terbesar, disusul Jawa Barat dan Jawa Tengah. Di luar Pulau Jawa, kontribusi tertinggi berasal dari Sulsel, Lampung, dan NTB.
"Saya ingin jadi Presiden yang berhasil menjaga harga pangan. Saya ingin rakyat kita menikmati protein yang cukup, harga yang terjangkau. Kita ingin desa punya gudang, cold storage, apotek murah, dan truk pengangkut hasil panen. Kita ingin petani hidup makmur,” jelas dia.
3. Berbaris di pinggir jalan, masyarakat sambut kedatangan dan kepulangan Presiden

Kedatangan Presiden Prabowo ke Majalengka mencuri perhatian dari masyarakat setempat. Mereka terlihat berkumpul di beberapa titik, di jalur yang dilalui Presiden dan rombongan.
Prabowo sendiri mendarat di Lanud S. Sukani dengan helikopter Caracal TNI AU dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, pukul 09.45 WIB. Presiden tiba di lokasi panen raya sekitar pukul 10.55 dengan sambutan dari warga.
Acara sendiri berlangsung sekitar 2 jam. Masyarakat terlihat bertahan di lokasi, hingga acara selesai, meskipun cuaca cukup terik.
Usai acara, masyarakat kembali berbaris di pinggir jalan. Seperti saat kedatangan, Presiden membalas sapaan warga dengan cara berdiri di mobil Garuda Maung warna putih yang dikendarainya.