ilustrasi mangrove di pesisir (freepik.com)
Gerakan penanaman mangrove di Waruduwur menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi lokal bisa memberi dampak besar. Menurut Rokhmin, keterlibatan HMI dan Cirebon Power membuktikan kesadaran akan pentingnya ekosistem mangrove mulai tumbuh di semua kalangan.
“Gerakan ini bukan hanya menanam pohon, tapi juga menanam harapan. Bagi masyarakat pesisir, mangrove itu kehidupan. Ia bisa menahan abrasi, menyerap limbah, dan menyediakan habitat bagi berbagai biota laut yang bernilai ekonomi,” jelasnya.
Rokhmin menambahkan, manfaat ekonomi dari mangrove sering kali terlupakan. Padahal, keberadaan hutan mangrove yang sehat dapat meningkatkan produktivitas perikanan tangkap, budidaya, hingga ekowisata.
Di sisi lain, kemampuan mangrove menyerap karbon juga menjadikannya alat penting dalam mitigasi perubahan iklim.
“Setiap hektare mangrove bisa menyimpan karbon dalam jumlah besar, lebih banyak dibandingkan hutan daratan. Ini bisa jadi andalan Indonesia dalam perdagangan karbon dunia,” katanya.
Selain itu, Rokhmin mengingatkan bahwa biaya kerusakan akibat abrasi dan bencana pesisir bisa jauh lebih besar dibandingkan biaya penanaman mangrove. Oleh karena itu, investasi lingkungan harus diprioritaskan.