Persiapan Tatap Muka, 485 Dosen Itenas Bandung Divaksin COVID-19

30 Mar 2021, 11:10 WIB

Default Image IDN

Bandung, IDN Times - Institut Teknologi Nasional (Itenas) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung, menyelenggarakan kegiatan vaksinasi COVID-19, bagi 458 orang civitas akademiknya, Senin(29/3/2021).

Vaksinasi yang dilaksanakan di Gedung Serba Guna (GSG) Bale Dayang Sumbi Itenas ini merupakan persiapan terlaksananya proses pembelajaran (kuliah) tatap muka, dimana seluruh dosen tetap Itenas menjadi hal yang prioritas dalam pemberian vaksin.

"Yang divaksin hari ini dosen, tenaga pendidikan dan non tenaga pendidikan, totalnya 458 orang. Pembiayaan vaksin free karena ini vaksin gratis dari pemerintah," kata Rektor Itenas Meilinda Nurbanasari saat ditemui seusai vaksinasi, Senin siang.

1. Selain dosen, Itenas mengusulkan mahasiswa juga mendapatkan vaksin COVID-19

Default Image IDN

Meilinda mengatakan, Itenas siap menjalankan perkuliahan tatap muka. Namun demikian, dia berharap tidak hanya dosen dan tenaga pendidikan saja yang menjalani vaksinasi.

"Untuk tatap muka kami masih berharap mahasiswanya divaksin terlebih dahulu. Kalau dosen siap. Tapi kan ini interaksi dosen dengan mahasiswa. Kami berharap pemerintah dapat menyelenggarakan program vaksinasi bagi mahasiswa," ungkapnya.

2. Siap melakukan vaksinasi terhadap 7.000 mahasiswa Itenas

Default Image IDN

Meilinda menjelaskan, pihaknya juga siap menjadi penyelenggara vaksinasi untuk mahasiswa Itenas yang jumlahnya mencapai 7.000 orang lebih.

"Kalau pemerintah mengizinkan mahasiswa divaksin, kami akan siap menyelenggarakan bagi mahasiswa kami," jelasnya.

3. Vaksinasi warga Itenas bentuk dukungan program pemerintah

Default Image IDN

Meilinda menjelaskan, vaksinasi hari ini dilakukan juga sebagai upaya menciptakan kekebalan atau imunitas untuk melindungi warga Itenas dari ancaman pandemi COVID-19. Hal ini sekaligus mendukung Program Pemerintah guna mendorong terbentuknya kekebalan kelompak (herd immunity) dalam masyarakat.

"Pelaksanaan vaksin dilakukan tidak serentak di waktu yang sama. Peserta penerima vaksin diberikan jadwal pelaksanaan masing-masing. Hal ini ditujukan agar tidak terjadi kerumunan di tempat pelaksanaan vaksinasi," tandasnya.