Bandung, IDN Times - Perkembangan terknologi memberi dampak baik pada kehidupan masyarakat. Namun, bagai pisau bermata dua, teknologi pun mempunyai sisi negatif salah satunya para perkembangan minat baca anak-anak.
Kecanggihan teknologi dan internet yang menyatu dalam gawai pintar kerap kali membutakan anak-anak usia dini untuk rajin membaca dan memahami berbagai hal melalui bacaan. Pola pikir anak yang terbentuk dari membaca dan menulis perlahan terkikis di era yang serba digitalisasi.
Upaya meningkatkan minat baca dan tulis ini kemudian dilakukan banyak anak muda di berbagai komunitas. Di Kabupaten Bandung, tepatnya Jalan Kampung Cibulakan, Desa Mekarsari, terdapat Perpustakaan Alam Malabar. Tempat ini menjadi cikal bakal anak muda menularkan budaya literasi pada anak-anak.
Pengagasnya adalah Iman Sulaeman atau lebih akrab disapa Kang Dayak. Berbekal pengalaman mengikuti berbagai kegiatan serupa hingga tanggap bencana di di Papua pada 2017 dan Lombok pada 2018, Iman kemudian mendirikan Perpusatakaan Alam Malabar pada 2020.
"Awal mulanya banget aktif mengajar sebenarnya pada Desember 2018. Saya manfaatkan bekas kandang ayam depan rumah yang dirombak jadi ruang baca sekaligus belajar," ujar Iman ketika berbincang dengan IDN Times, Minggu (3/4/2022).