Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Istimewa
IDN Times/Istimewa

Bandung, IDN Times - Pada Hari Batik Nasional, ArtSociates bekerja sama dengan Neo Gallery menggelar pameran seni rupa kelompok dengan tajuk “Tentang Bentuk dan Narasi” di Neo Gallery, Jalan Tanah Abang IV No. 23-25, Jakarta Pusat.

Pameran ini mulai tanggal 2 hingga 20 Oktober 2024. Batik salah satu cagar budaya dunia (world heritage) dari Indonesia, sementara karya seni rupa anak bangsa yang disajikan di Neo Gallery kali ini adalah warisan peradaban masyarakat Indonesia yang diproduksi oleh seniman-seniman Indonesia yang mewakili konteks jamannya masing-masing, dan dikurasi oleh Heru Hikayat.

Pameran kelompok ini dibuka seorang kolektor, Maxi Gunawan. Dalam pidatonyam Maxi Gunawam mengaku takjub dengan karya dan lompatan Neo Gallery dalam menyajikan karya seni rupa pilihan.

Dewi Motik Pramono juga hadir pada pembukaan pameran dan menitipkan pesan kepada kolektor yang menghadiri acara pembukaan pameran. “kita tidak bisa mendidik seniman menjadi pengusaha, tapi kita bisa mendidik para seniman menjadi entrepreneur,” ujar dia.

“Pameran karya seni rupa di Neo Gallery ini adalah hasil kolaborasi kami dengan ArtSociates melalui proses kurasi dan seleksi yang baik, sehingga pameran ini dapat menyajikan karya-karya seni rupa terbaik dari seniman-seniman penting dan terpilih. Banyak seniman yang karyanya disajikan dalam pameran ini adalah alumni Bandung Contemporary Art Award (BaCAA) yang diselenggarakan oleh ArtSociates di Bandung,” Kata Randy Rahardjo pada Rabu (2/10) sore di Neo Gallery, Jakarta Pusat.

Pecinta seni dan kolektor seni yang berkesempatan mengunjungi Neo Gallery dapat mengapresiasi karya sembilan belas seniman melalui puluhan karya seni rupa yang terdiri dari seni patung abstrak kontemporer hingga seni patung figuratif, dan seni lukisan abstrak hingga lukisan realis, serta karya seni grafis.

Pada pameran ini diberi istilah grafika. Pameran ini juga merupakan upaya ArtSociates dan Neo Gallery dalam hal edukasi publik, khususnya kolektor muda, agar dapat mengapresiasi karya seni yang penting dari setiap masanya dan disajikan dengan baik hari ini.

1. Pamerkan 19 karya seniman

IDN Times/Istimewa

Direktur Artsociates, Andonowati mengatakan, pameran ini dikemas dengan pertimbangan yang matang agar dapat diapresiasi dengan sangat baik dan maksimal oleh para kolektor seni, yaitu dengan mempertimbangkan aspek kelengkapan medium seni yang ada.

"Oleh sebab itu kami sajikan karya seni lukis, seni patung dan seni grafis yang diproduksi oleh seniman-seniman yang sudah memiliki portofolio yang bagus.” Andonowati bersama Neo Gallery juga berharap bahwa pameran ini dapat menjadi ajang diskusi bagi kolektor muda, khususnya, untuk menambahkan pilihan koleksi mereka selanjutnya.

Bentuk dan narasi yang dimaktub di dalam pameran ini menyuguhkan wujud karya yang terkait dengan material, proses kreatif serta gagasan estetik yang dipilih oleh masing-masing seniman.

Hal ini juga bisa dipandang sebagai sebuah narasi karya, atau statement seniman. Bentuk dan narasi selalu berkelindan, keduanya tidak bisa dipisahkan, saling mempengaruhi satu sama lainnya. Salah satu frasa kuncinya adalah: jika kecenderungan “formalisme’ mementingkan bentuk, bukan berarti tidak ada narasi di sana.

2. Karya seni perpaduan olah bentuk dan narasi

IDN Times/Istimewa

Kurator Pameran, Heru Hikayat mengatakan, para perupa yang tergabung dalam pameran ini, dengan caranya masing-masing memadukan (olah) bentuk dan narasi. Di sebagian perupa atau karyanya mungkin akan melihat bentuk lebih dominan, atau sebaliknya.

Tidak berarti yang satu lebih berkualitas dibanding yang lain. Pameran ini menghamparkan pilihan yang berbeda-beda dari tiap perupa. Dan dari semua karya, bisa diamati bagaimana paduan dua hal ini.

"Terlepas dari mana yang lebih dominan, sejauh pencapaian artistiknya kita anggap berhasil, maka karya akan berhasil pula memantik refleksi yang mendalam,” jelas Heru di Neo Gallery, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (2/10) sore.

3. Karya seni akan menjadi pilihan menarik bagi kolektor

IDN Times/Istimewa

Seniman-seniman pilihan dalam pameran “Tentang Bentuk dan Narasi” yang dikemas secara khusus oleh ArtSociates dan Neo Gallery adalah AD. Pirous, Eddy Susanto, Etza Meisyara, Gabriel Aries, Gregorius Sidharta, Guntur Timur, Maryam Sofrina, Mujahidin Nurrahman, Nesar Eesar, Reggie Aquara, Rendy Raka Pramudya, Restu Taufik Akbar, Satya Cipta.

Bukan saja lukisan dan patung, kerja sama Hybridium dan Neo Gallery juga menampilkan karya-karya grafika dengan tajuk “Narasi dan Bentuk dalam Grafika: Sebuah Presentasi dari Hybridium”. Senimannya adalah Azizi Al Majid, Cecil Mariani, Devy Ferdianto, Goenawan Mohamad, I Kadek Septa Adi, Tisna Sanjaya.

“Kali ini, presentasi ala Hybridium menampilkan karya dari enam perupa yang memadukan ragam unsur grafika dengan kekhasan masing-masing. Istilah “grafika” pada dasarnya merujuk pada segala aktivitas meninggalkan jejak pada permukaaan. Jejak yang bermakna, tentu saja,” tutur Heru Hikayat, kurator pameran.

Pilihan karya seni yang disajikan di Neo Gallery tentu saja menjadi pilihan menarik bagi kolektor-kolektor muda untuk mengapresiasi dan menambah koleksi terbaiknya. Bukan hanya seniman Bandung yang menjadi highlight pada pameran kelompok ini, sebab satu seniman asal Afganistan yang sudah bermigrasi ke Bandung menjadi narasi paling kontekstual menyoal perang yang terus menerus di Timur Tengah. Dia adalah Nesar Eesar dengan lukisan-lukisan naratif yang merspon persoalan kemanusiaan yang ditimbulkan akibat konflik horizontal dan perang wilayah.

Pameran seni rupa dengan ciri khas bahasa rupa yang disajikan oleh seniman-seniman tersebut di atas menggunakan metode mirroring pada pameran yang berlangsung di Neo Gallery dan booth ArtSociates yang ada di ART JAKARTA 2024. Pecinta seni dan kolektor seni juga dapat melihat dan mengoleksi karya paling mutakhir dari seniman-seniman yang berpameran di Neo Gallery di Booth C-6 (ArtSociates), juga seniman yang berbeda pilihan Neo Gallery di Booth E-8 di ART JAKARTA 2024; art fair itu akan berlangsung pada tanggal 4 – 6 Oktober 2024 di Hall B - Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta.

Editorial Team