Morfologi berupa bukit yang dilingkupi oleh lereng-lereng di sekelilingnya dan dengan keberadaan permukiman di dalamnya dapat meningkatkan risiko bagi penduduk yang tinggal di wilayah tersebut. Terlebih lagi pada bagian selatan dari wilayah pemukiman tersebut terdapat Sungai Cidadap yang melintang.
Kondisi ini menyebabkan potensi bahaya pergerakan tanah akan lebih besar. Jika tanah bergerak terus-menerus dan terjadi longsoran lagi, aliran Sungai Cidadap dapat terbendung.
Terkait dengan faktor penyebab, secara umum terdapat dua hal yang menyebabkan longsoran terjadi, yakni faktor pengontrol dan faktor pemicu. Faktor pengontrol umumnya berkaitan dengan kejadian-kejadian yang berlangsung relatif dalam jangka panjang seperti pelapukan, erosi, dan perubahan tata guna lahan.
Sementara itu, faktor pemicu berkaitan dengan kejadian-kejadian jangka pendek atau bahkan seketika seperti hujan ekstrem dan gempa bumi.
"Wilayah Kabupaten Bandung Barat merupakan wilayah dengan potensi terjadinya longsoran yang tinggi hingga sangat tinggi. Hal ini disebabkan oleh kondisi geologis yang sebagian besar terdiri atas perbukitan dan pegunungan, serta karakteristik tanah dengan pelapukan yang cukup tebal," kata dia.
Pada beberapa bagian juga terdapat jenis-jenis batuan yang memiliki karakteristik relatif mudah mengalami penurunan kekuatan dan mudah berperan sebagai bidang gelincir, seperti batu lempung dan batu lanau.
Terjadinya hujan dengan intensitas yang tinggi di bulan Februari juga dapat memicu terjadinya longsoran di daerah tersebut.