Ilustrasi gempa. (IDN Times/Arief Rahmat)
Sementara itu Penjabat Kepala Desa Sukamukti, Samid membenarkan dampak bencana tanah bergerak di wilayahnya semakin parah dan sejauh ini belum ada tindak lanjut maupun kepastian penanganan atas kejadian tersebut.
"Saat ini bantuan yang diberikan kepada warga terdampak hanya berupa logistik, makanan instan, dan tenda darurat dari pemerintah daerah melalui Dinas Sosial dan BPBD," katanya dikutip dari ANTARA.
Warga terdampak, Arman (44 tahun), mengaku kerusakan pada area permukiman warga semakin bertambah setiap ada hujan dengan intensitas tinggi penyebab pergerakan tanah.
"Tanah terus bergeser setiap hujan deras dan retakannya semakin membesar. Rumah yang awalnya amblas pada bagian pondasi saja, sekarang sudah badannya yang tenggelam ke dalam tanah," katanya.
Sejumlah fasilitas umum juga mengalami kerusakan. Ruas Jalan Sukamukti-Sukabungah yang semula amblas sedalam 10-20 sentimeter kini sudah mencapai setengah meter lebih. Pipa PDAM dan tiang listrik juga terkena dampak.
"Warga juga sudah mengungsi, ada yang mengontrak, ada pula yang ke rumah sanak saudara," katanya.
Sementara itu Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Bekasi Dodi Supriadi mengatakan pihaknya terus melakukan pemantauan untuk mengetahui perkembangan terkini terkait fenomena pergerakan tanah berdampak musibah ambles.
"Sambil terus melakukan assesment, kami juga memastikan kebutuhan warga terdampak terpenuhi. Bantuan logistik terus kami salurkan," kata dia.