Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Peresmian Gedung Dakwah Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) oleh Wali Kota Bandung bikin gaduh. Sejumlah pemerhati hingga lembaga negara turut memberikan kritik pada politisi Partai Gerindra ini.

Kritik ini turut disampaikan juga oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat (Jabar). Pada dasarnya, adanya gedung ini terlalu mendiskreditkan gerakan syiah itu sendiri.

Ketua MUI Jabar, Rahmat Syfei mengatakan, syiah tidak bisa di-framing masuk dalam gerakan yang melanggar akidah. Menurutnya, Wali Kota Bandung harus paham makna daripada syiah itu sendiri.

"Masalah beragama memang ada syiah, itu ada macam-macam ada yang ajaran secara ekstrem atau menyebrang, mungkin itu. Kalau syiah seperti dulu yang pernah terjadi kita harus toleran, dalam arti jangan sampai mempunyai gerakan yang intoleransi terhadap itu," ujar Rahmat saat dihubungi, Selasa (30/8/2022).

1. Konten dakwah harus meluruskan soal syiah

IDN Times/Reza Iqbal

Rahmat menilai bahwa apa yang dilakukan Pemkot Bandung dengan meresmikan Gedung Dakwah ANNAS masih kurang tepat. Menurutnya, Wali Kota Bandung perlu memahami makna syiah itu sendiri.

"Untuk Pemkot Bandung, gerakan-gerakan seperti itu harus diberikan konten dakwahnya bukan masalah syiah atau tidak syiah. Jangan sampai menyimpang dari akidah," ungkapnya.

2. Wali Kota Bandung harus paham soal syiah

Editorial Team

Tonton lebih seru di