Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi BBM Pertalite. (Dok. Pertamina)

Bandung, IDN Times - PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat melakukan perluasan wilayah transaksi BBM Solar Subsidi menggunakan QR Code (kode batang) di Jawa Barat yaitu Kota Banjar dan Kabupaten Pangandaran mulai 26 Desember 2022. 

Uji coba awal Desember lalu di beberapa wilayah Regional Jawa Bagian Barat seperti Kabupaten Ciamis, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Pandeglang mendapat respon positif dari masyarakat. 

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan mengatakan, perluasan uji coba kewajiban transaksi BBM Solar Subsidi secara nasional akan dilaksanakan serentak di 23 (dua puluh tiga) kota/kabupaten. Untuk perluasan Uji Coba di Provinsi Jawa Barat terdapat di Kota Banjar, Kabupaten Pangandaran dan Kabupaten Majalengka. 

Masyarakat tidak perlu khawatir untuk transaksi pembelian Solar Subsidi, QR Code tidak wajib menggunakan handphone atau gadget, QR Code dapat di print dan dibawa ke SPBU.

“Bagi masyarakat di Kota Banjar dan Kabupaten Pangandaran yang belum memiliki QR Code dan belum mendaftarkan kendaraannya, dapat mendatangi 6 SPBU Kota Banjar dan 7 SPBU Kabupaten Pangandaran yang mulai menerapkan uji coba ini dengan membawa dokumen-dokumen yang di perlukan. Pertamina sudah menyediakan Help Desk untuk membantu masyarakat mendaftar," ujae Eko melalui siaran pers, Selasa (27/12/2022). 

1. Pendaftara MyPertamina tidak sulit

Foto Pertamina

Masyarakat juga dapat mendaftarkan kendaraannya dari mana saja melalui laman subsiditepat.mypertamina.id dengan menyiapkan dokumen yang nantinya akan diunggah melalui website yaitu foto KTP, foto diri, foto STNK (tampak depan dan belakang), foto kendaraan tampak keseluruhan, foto kendaraan tampak depan Nomor Polisi dan untuk konsumen layanan umum atau non-kendaraan juga menyiapkan foto surat rekomendasi dan foto KIR.

Eko menambahkan bahwa uji coba penerapan Subsidi Tepat secara Menyeluruh (Full Cycle) atau menggunakan kode batang untuk transaksi pembelian solar subsidi sebagai bentuk upaya Pertamina agar dapat menyalurkan BBM Solar Subsidi JBT tepat sasaran dan pendistribusian agar lebih termonitor dan tepat volume.

Sebelum penerapan di seluruh Indonesia, uji coba yang di lakukan Pertamina akan bertahap untuk menguji kesiapan dan kehandalan sistem digitalisasi dalam mendukung penyaluran Solar subsidi lebih tepat sasaran dan uji kehandalan infrastruktur digital di SPBU, antara lain EDC QR Code, kehandalan sinyal, dan kesiapan perangkat lainnya.

2. Pasokan BBM & elpiji aman hingga Tahun Baru

Ilustrasi pengisian BBM di SPBU Pertamina. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Pemerintah memastikan pasokan dan stok energi terutama Bahan Bakar Minyak (BBM) dan elpiji secara nasional dalam kondisi aman hingga pelaksanaan Tahun Baru 2023.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Rida Mulyana dalam keterangannya di Jakarta, Senin, mengatakan saat ini pasokan dan stok BBM dan elpiji dalam kondisi aman karena statusnya melebihi rata-rata batas aman.

"Dari sisi kondisi stok BBM maupun elpiji seperti yang telah disampaikan PT Pertamina, secara umum dalam kondisi aman," ungkapnya dikutip dari ANTARA. 

Menurutnya, tahun ini ketersediaan stok BBM menjadi krusial lantaran tidak adanya pembatasan mobilisasi kendaraan seperti tahun-tahun sebelumnya. Oleh karenanya ia mengingatkan Pertamina untuk dapat mengantisipasi hal tersebut.

"Jangan sampai kemudian secara stok cukup, tapi distribusinya sampai kepada yang membutuhkan itu tidak tertangani dengan baik. Tadi saya dengar dari Pertamina berkomitmen akan memberikan pelayanan terbaik," ujar Rida.

Pemerintah, lanjutnya, mengapresiasi upaya-upaya yang telah dilakukan Pertamina dalam menyediakan ketersediaan BBM dan elpiji untuk masyarakat, khususnya pada periode Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 atau Nataru.

"Pemerintah berterima kasih dan apresiasi kepada Pertamina, juga PLN yang secara rutin setiap Nataru selalu buka posko 24 jam. Itu menunjukkan kesiapsiagaan sekiranya ada hal yang perlu ditangani," ujarnya. 

3. Suplai BBM dan Elpiji terus dilakukan ke berbagai daerah

IDNTimes/Holy Kartika

Sementara itu Direktur Operasi PT Pertamina International Shipping (PIS) Brilian Perdana, selaku pihak pengelola Terminal LPG Tanjung Sekong, mengatakan pihaknya  mengoperasikan 217 unit kapal terdiri atas 165 kapal BBM, 15 kapal avtur, dan 37 unit kapal elpiji, untuk mendukung kelancaran Nataru.

"PIS memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga keamanan suplai dan distribusi, serta kelancaran operasional sebagai bentuk pelayanan terhadap masyarakat. Pendistribusian BBM dan elpiji, kita pastikan terlaksana dengan baik, agar masyarakat bisa tetap nyaman dalam beraktivitas," ujarnya.

Berdasarkan data Pertamina per 22 Desember 2022 kondisi stok BBM jenis Pertalite cukup untuk 18,96 hari atau secara volume mencapai 84,7 ribu kiloliter (kl)/hari. Untuk Pertamax cukup memenuhi kebutuhan selama 36,23 hari atau 12,8 ribu kl/hari. Sementara untuk konsumsi solar subsidi diperkirakan sebesar 84,9 ribu kl/hari atau cukup untuk 19,52 hari.

Sedangkan ketersediaan stok elpiji cukup untuk kebutuhan 17,74 hari atau secara konsumsi diperkirakan mencapai 24.188 metric ton/hari.

Editorial Team