Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung meminta doa kepada perwakilan dari setiap agama serta penghayat kepercayaan jelang pergantian tahun masehi. Doa-doa ini diharap bisa membuat Bandung semakin harmoni, damai, dan sejahtera.
Meski sudah mendapat pengakuan dari pemerintah secara resmi, penghayat kepercayaan di Kota Bandung masih mendapatkan perlakuan tidak baik dari segelintir masyarakat. Mereka kesulitan untuk melaksanakan kegiatan termasuk mendirikan tempat berkumpul yang disebut dengan Pasewakan.
Hal ini disampaikan Ketua Presidium Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI) Kota Bandung adalah Bonie Nugraha Permana usia berdoa bersama di Pendopa Kota Bandung, Senin (21/12/2025).
Menurutnya penolakan tersebut seharusnya tidak ada karena penghayat kepercayaan sama-sama masyarakat yang diakui oleh negara secara de facto.
"Mungkin biasa orang menyebutnya ada oknum atau apapun lah. Tapi intinya saya juga tidak mau menjenderalisir saudara-saudara saya yang lain yang berbeda agama, tapi memang masih ada beberapa segelintir orang yang masih memperlakukan kami tidak pada semestinya," kata dia.
Dia menyebutkan, untuk mendirikan tempat perkumpulan para penghayat kepercayaan sudah pasti meminta izin dari pemerintah setempat. Sayangnya walaupun izin secara kelembagaan sudah ada, tetap saja ada penolakan dari sejumlah orang.
