Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dua rangkaian LRT Jabodebek melintas di longspan Kuningan. (dok. LRT Jabodebek)

Bandung, IDN Times - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin menargetkan peletakan batu pertama untuk proyek Light Rail Transit (LRT) di Kota Bandung bisa berlangsung pada tahun depan.

Bey Machmudin mengatakan, Pemprov Jawa Barat saat ini tengah melakukan studi yang dibutuhkan. Percepatan pengerjaan proyek LRT sendiri menurutnya sudah sejalan dengan arahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

"Waktu saat Ratas pekan lalu (dengan Presiden Joko Widodo), (LRT) disetujui, bapak presiden menyetujui segera diajukan studinya, walaupun studinya sudah banyak," kata Bey, Selasa (3/10/2023).

1. Nilai proyek pengerjaan mencapai Rp10,9 miliar

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Berdasarkan studi awal yang sudah dilakukan, Bey menjelaskan, sudah ada beberapa rencana titik yang akan dilintasi oleh LRT. Namun hal ini masih dalam koordinasi dan perlu kajian yang lebih mendalam. Dana yang akan dikeluarkan juga tak sedikit; mencapai triliunan.

"Trasenya dari baksil (Babakan Siliwangi) ke Leuwi Panjang sepanjang 15 km, nilainya (proyek) sekitar Rp10,9 triliun," ucapnya.

2. Pemecahan masalah di Kota Bandung harus dengan cara esktrem

Pekerja konstruksi di Proyek Stasiun LRT Jabodebek. (IDN Times/Gregorius Aryodamar)

Bey sendiri belum mengungkap secara pasti teknologi apa saja yang akan diterapkan pada LRT. Namun, ia ingin proses peletakan batu pertama atau groundbreaking bisa terealisasi pada tahun depan.

"Mudah-mudahan tahun depan groundbreaking (peletakan batu pertama). Tidak hanya studi terus, supaya ada lah. Karena kan salah satu cara pemecahan kemacetan di Bandung itu harus ada yang ekstrem, jangan hanya bus," katanya. 

3. LRT diberikan agar masyarakat beralih ke transportasi umum

Depo LRT Jabodebek di Bekasi, Jawa Barat. (dok. Kemenhub)

Menurutnya, semangat dihadirkannya LRT Bandung bertujuan untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan masyarakat bisa beralih pada transportasi umum. Dengan begitu, polusi di Bandung Raya juga akan menurun.

"Orang akan beralih ke transportasi umum itu kalau ada kepastian waktu, jadi terhindar dari kemacetan," kata dia.

Pekan lalu, Bey menghadiri langsung ratas yang dipimpin Presiden Jokowi dengan pembahasan Integrasi Moda Transportasi Publik. Tujuannya tak lain mencari solusi untuk membenahi kemacetan di sejumlah wilayah yang ada di Indonesia, terutama di kota besar.

Kemacetan yang terjadi berdampak buruk pada perekonomian. Kerugian negara akibat macet bisa mencapai triliunan rupiah setiap tahun. Contohnya di Jakarta kerugian yang dihasilkan mencapai Rp 65 triliun, Jabodetabek Rp100 triliun dan daerah lain di kisaran Rp12 triliun.

Editorial Team