Pengembalian Uang Tiket KA Angkutan Mudik Lebaran Akan Dipercepat

Luqman menyebutkan, jumlah keseluruhan tiket yang sudah dibatalkan di wilayah Daop 3 Cirebon mencapai 36.217 tiket. Angka tersebut terhitung sejak 1 Maret hingga 28 April kemarin. Dari total tiket yang dibatalkan, 47 persen di antaranya dilakukan secara online melalui aplikasi KAI Acces. Selebihnya, masyarakat membatalkan tiket secara langsung di loket stasiun.

Menurutnya, layanan ini bertujuan agar penumpang beralih membatalkan tiket secara online. Hal itu bermaksud mendukung upaya pembatasan fisik dengan tidak bepergian ke stasiun selama masa pandemi COVID-19 ini.

“Lewat layanan ini, KAI akan mengembalikan biaya sebesar 100 persen di luar biaya pesan. Pengembalian uang tiket dilakukan melalui transfer ke rekening penumpang,” ungkap Luqman saat dikonfirmasi, Kamis (30/4).

Sementara itu, untuk tiket masa angkutan mudik keberangkatan 14 Mei hingga 4 Juni 2020 atau H-10 hingga H+10 Lebaran 2020, baru 17.132 tiket yang telah dibatalkan penumpang. Dengan begitu, masih 12.145 tiket atau 41 persen lagi yang belum dibatalkan penumpang.

"Tiket masa angkutan lebaran yang belum dibatalkan penumpang ini masih ada sekitar 41 persen lagi. Kami harap dengan kebijakan pengembalian uang tiket tiga hari via KAI Acces ini memudahkan penumpang membatalkan tiket," ujarnya.

Luqman berharap dengan kebijakan percepatan pengembalian uang pembatalan tiket ini akan mempermudah penumpang yang ingin membatalkan tiket. Tak hanya itu, upaya ini pun dianggap mampu membantu masyarakat yang membutuhkan dananya kembali secara cepat dan tunai.

“Kami berharap kebijakan ini bermanfaat bagi masyarakat yang sudah membatalkan perjalanan mudiknya untuk bersama-sama mencegah penyebaran COVID-19 pada masa angkutan lebaran 2020,” kata Luqman.

Untuk diketahui, sesuai Permenhub Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri, semua perjalanan KA dihentikan, kecuali perjalanan KA barang. Keputusan itu diberlakukan untuk mendukung upaya pemerintah untuk memutus persebaran COVID-19 dan tidak meluas ke daerah.

"Semua perjalanan KA dihentikan. Kondisi ini menunggu sampai masa pandemi COVID-19 ini selesai dan menunggu keputusan perjalanan KA dibuka kembali," tutup Luqman.