Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto ketika mengenalkan Ridwan Kamil sebagai kader baru pada Rabu, (18/1/2023). (www.instagram.com/@golkar.indonesia)

Bandung, IDN Times - Pengamat Politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof Karim Suryadi menilai hasil survei Litbang Kompas yang mendudukkan Ridwan Kamil sebagai calon presiden (Capres) alternatif di 2024 merupakan signal baik untuk Partai Golkar.

Menurutnya, hasil survei ini sebetulnya tidak aneh karena posisi Ridwan Kamil selama ini selalu di nomer empat urutan Capres 2024 setelah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

"Ketika capres dibagi tiga besar maka sisanya menjadi alternatif dan RK sebagai penghuni ke-4 seperti naik kelas," ujar Karim kepada wartawan, Rabu (22/2/2023).

1. Hasil survey ini mengirim pesan terang-benderang kepada Partai Golkar

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto ketika mengenalkan Ridwan Kamil sebagai kader baru pada Rabu, (18/1/2023). (www.instagram.com/@golkar.indonesia)

Karim mengatakan, munculnya wacana capres alternatif dikarenakan bakal capres yang duduk di tiga besar saat ini tengah dirundung urusan kesepakatan koalisi. Sehingga, saat ini koalisi partai seakan tersandera oleh kepentingan masing-masing partai politik anggota koalisi.

"Anies Baswedan yang paling maju pun nasib koalisinya begitu-begitu saja. Apalagi Prabowo dan Ganjar," ucapnya.

Karim menambahkan, survei dan potensi elektabilitas Ridwan Kamil ini bisa menjadi bahan pertimbangan bagi Partai Golkar yang kini menjadi kendaraan politik orang nomor satu di Jabar ini. Sehingga, hal ini harus dianalisis dengan matang.

"Hasil survey ini mengirim pesan terang-benderang kepada Partai Golkar. Ridwan Kamil dengan elektabilitasnya yangg cukup tinggi mau diolah seperti apa?," katanya.

2. Mendorong Ridwan Kamil merupakan langkah realisasi Partai Golkar

Editorial Team

Tonton lebih seru di