(Bangkit Rizki/IDN Times)
Ketua RT setempat Bambang Daryanto mengatakan sebelum ditemukan menjadi kerangka, ibu dan anak itu sudah mengajukan pindah tahun 2019. Mereka sudah berpamitan sehingga keberadaannya tak diketahui lantaran tak ada laporan lagi setelahnya.
"Jadi di tahun 2019 itu dia ini pernah pamit untuk kerja di tempat lain, bilangnya mau kerja ke Sumedang. Sebelumnya kerja di sini di katering," ungkap Bambang.
Setelah berpamitan itu, tak ada lagi komunikasi yang terjalin antara Indah dengan warga dan pengurus RT setempat. Pihaknya pun, kata dia, sudah tak lagi mengecek keberadaan keduanya secara berkala.
"Dari situ enggak tahu karena kan enggak komunikasi. Saya sempat lihat rumahnya kosong. Makanya dari situ kita anggap di rumahnya sudah tidak ada siapa-siapa," ujar Bambang.
Bambang membeberkan, sebelum ditemukan, suami Indah berinisial MT yang diketahui sudah lama meninggalkan rumah pernah datang pada Februari 2024. "Jadi suaminya itu datang pertama di bulan Februari 2024, ke saya izin mau membuka gembok rumahnya. Anehnya ya kenapa harus izin ke saya karena itu kan rumah dia," bebernya.
Setelah itu, di bulan Juli tepat saat kedua kerangka ditemukan suami Indah datang lagi. Ia lagi-lagi minta izin pada warga dan pengurus RT untuk membuka gembok pagar rumah tersebut.
"Sampai akhirnya ya ketahuannya ya waktu suaminya (MT) itu datang lagi ke saya izin untuk membuka gembok rumah. Akhirnya didampingi warga untuk membuka gembok rumah," pungkasnya.