Bandung, IDN Times - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan terus menggulirkan Bantuan Pemerintah berupa Fasilitasi Bidang Kebudayaan (FBK).
Dengan demikian, Kanal Budaya Indonesiana diharapkan ikut berperan membangun ekosistem kebudayaan yang menyatukan bangsa Indonesia dalam keberagaman, kegembiraan, keterbukaan, dan kesetaraan.
Salah satu pendanaan yang masif bergulir yaitu program pendanaan Indonesiana TV. Lewat jalur open call para sineas film berkesempatan mendapatkan pendanaan agar dapat berkarya lebih maksimal.
Terlebih, lahirnya program pendanaan merupakan titik puncak dari amanat pembentukan dana perwalian kebudayaan yang diatur dalam UU Pemajuan Kebudayaan. Program tersebut, tentunya menjadi peluang bagi para pelaku dan organisasi seni di Indonesia yang masih memiliki ketergantungan terhadap dukungan dana eksternal.
Galih Firdaus, pembuat film program Layar Anak Indonesiana 2023 berjudul Kaulinan, merasakan dampak yang luar biasa. Bahkan, diakuinya dukungan pendanaan tersebut memunculkan karya kreatif yang mengangkat kearifan lokal.
"Saya sebetulnya bergerak di bidang PH advertising, namun visual yang kita ciptakan lebih kepada ingin mengangkat daerah kita sendiri. Awalnya ada sautan dari BPK IX Jabar, terkait karya budaya. Akhirnya saya berkolaborasi dengan para film Maker, membuat produksi film budaya," kata dia dalam acara Inspira Talk di RRI Bandung, belum lama ini.