Pendaftaran Subsidi Tepat, BBM Minta Diarahkan untuk UMKM

Purwakarta, IDN Times - Kendaraan pribadi mendominasi pendaftar Program Subsidi Tepat untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar. Sosialisasi pendaftaran tersebut dinilai kurang efektif di wilayah aglomerasi Purwakarta-Subang-Karawang (Purwasuka).
Ketua Bidang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kabupaten Purwakarta, Salman Al Farisi menilai subsidi BBM sangat dibutuhkan oleh para pelaku UMKM.
“Jadi, sebaiknya Pertamina mulai mengarahkan pendaftar untuk kendaraan UMKM,” katanya, Kamis (2/3/2023).
Selain kurang sosialisasi, dalam laman resmi pendaftaran program tersebut juga tidak ditemukan lokasi pendaftaran langsung di wilayah aglomerasi Purwasuka. Sehingga, masyarakat yang ingin mendaftar secara langsung, harus pergi ke daerah tetangga seperti Kabupaten Bandung Barat, Bekasi atau Indramayu.
1. Kendaraan pribadi mendominasi pendaftar subsidi Pertalite

Pendaftar Program Subsidi Tepat dari Pertamina tercatat mencapai sekitar lima juta kendaraan se-Indonesia. Namun, sebagian besar pendaftar diketahui merupakan pemilik kendaraan pribadi.
“Untuk pengguna Pertalite yang mendaftar 80 persen didominasi oleh pengguna pribadi,” kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting dalam keterangan persnya.
Sedangkan, untuk kendaraan jenis Solar, persentasenya dinilai cukup seimbang antara pengguna kendaraan pribadi dan kendaraan umum.
2. Pendaftaran Program Subsidi terus disosialisasikan

Angka tersebut muncul berdasarkan pendataan Pertamina Patra Niaga selaku Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) hingga Februari 2023. Mereka mencatat jenis kendaraan yang didaftarkan terdiri dari 54 persen pengguna Pertalite dan 46 persen kendaraan pengguna Solar.
Menurut Irto, pendaftaran program tersebut masih terus dibuka bagi masyarakat yang membutuhkan subsidi BBM.
“Karena itu, saat ini, Pertamina Patra Niaga terus melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai tata cara pendaftaran, serta menguji coba kesiapan verifikasi QR Code,” ujarnya.
3. Penyaluran BBM ter-monitor mencegah kecurangan

Pertamina terus melakukan sosialisasi sambil memantau perkembangan revisi Peraturan Presiden 191/2014 yang menjadi regulasi acuan penetapan penyaluran BBM bersubsidi. Irto menjelaskan pendaftaran program tersebut merupakan langkah awal penyaluran BBM bersubsidi yang lebih tepat sasaran.
Program Subsidi Tepat diakui untuk mendata kendaraan yang menggunakan Pertalite dan Solar.
“Melalui pendataan itu, penyaluran BBM bersubsidi diharapkan dapat lebih termonitor sekaligus mencegah kecurangan atau penyalahgunaan di lapangan,” ujar Irto.
4. Lokasi pendaftaran secara langsung terus ditambah

Dengan program tersebut, BBM bersubsidi diharapkan dapat tersalurkan kepada masyarakat yang memang berhak. Untuk meningkatkan jumlah pendaftar, Pertamina Patra Niaga disebut terus menambah lokasi pendaftaran langsung.
“Ada lebih dari 1.300 titik booth pendaftaran offline yang tersebar diseluruh Indonesia, lokasinya bisa dicek langsung melalui https://mypertamina.id/lokasi-pendaftaran-offline-bbm-subsidi-tepat,” tutur Irto.
Ia menambahkan, pendaftaran juga bisa dilakukan melalui laman subsiditepat.mypertamina.id dan menu Subsidi Tepat di aplikasi MyPertamina.
Selain mendorong masyarakat mendaftar, Pertamina juga memastikan proses verifikasi berjalan dengan maksimal sehingga prosesnya bisa tepat waktu.