Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
default-image.png
Default Image IDN

Bandung, IDN Times - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung menilai penanganan COVID-19 yang dilakukan Satuan Tugas (Satgas) tak maksimal. Hingga sampai saat ini klaster keluarga menjadi kasus tertinggi di Kota Bandung dan kurang mendapat perhatian aparat kewilayahan.

Anggota Badan Musyawarah (Bamus) dari Partai Gerindra, Drg Maya Himawati mengatakan, sampai saat ini klaster keluarga di Kota Bandung menjadi kasus yang mendominasi. Sementara penanganan kasusnya dinilai belum maksimal.

"Mereka positif kan tidak lapor RT dan RW banyak seperti itu dan mereka isolasi mandiri apakah masuk hitungan," ujar Maya dalam Rapat Bamus DPRD Kota Bandung di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Bandung, Jalan Sukabumi, Selasa (2/2/2021).

1. Banyak OTG keluar saat isolasi mandiri

Default Image IDN

Berdasarkan data yang Ia terima klaster keluarga banyak dari OTG. Sehingga, Maya meminta hal ini bisa diawasi dengan lebih ketat dari penanganan COVID-19 yang sebelum-sebelumnya.

"Ini teman saya (OTG) banyak keluar jalan-jalan dan kami kan khawatir juga dan apa bisa nanti ada pemantauan RT dan RW jadi istilahnya mendata sebulan sekali terhadap warga masing-masing," tuturnya.

2. Dewan pertanyakan bantuan pasien corona klaster keluarga

Editorial Team