Istimewa/ bus kecelakaan di Tol Cipali
Tol Cipali kerap disebut sebagai titik lelah pengendara, setelah melakukan perjalanan dari Jakarta. Bahkan, dari beberapa kasus kecelakaan, banyak hasil akhirnya menyebutkan supir hilang konsentrasi, salah satunya dipicu ngantuk.
Kompol A.H. Hudi Arif menjelaskan, sepanjang jalur Tol Cipali dari Cikopo (Purwakarta)-Palimanan (Cirebon) cukup memiliki resiko kecelakaan. Ditegaskannya, ada jam-jam tertentu yang dinilai masuk waktu rawan itu.
"Jam-jam rawan ini ya di atas jam 12 malam. Karena pengendara sudah mulai capek, konsentrasi menurun, mengantuk," jelas dia.
Beristirahat, kata dia, mutlak diperlukan oleh pengendara tersebut. Ditegaskannya, beristirahat tidak melulu harus dilakukan di Rest Area. "Masuk rest area, atau keluar GT terdekat. bisa beristirahat di jalur-jalur arteri. Tidak harus di ruas tol, tapi bisa juga di arteri. Di sana banyak warung-warung, tempat ibadah," jelas dia.
Adapun dari pihak Cipali, ada beberapa upaya yang dilakukan, untuk meminimalisir dampak dari kerawanan itu. Salah satu yang dilakukan adalah pemasangan pembatas jalan.
"Blank spot, kita melakukan pendekatan 3 E yaitu Engineering, Education, dan Enforcement. E pertama, seperti dilihat, di bagian median kami pasang wire rope untuk mencegah arus dari jalur A (menyebrang) ke jalur B," jelas Deputi Kepala Divisi Operasional Astra Tol Cipali Tunjung Hermawanto.
"Kami juga lakukan edukasi melalui media sosial. Lalu E yang ketiga, asa patroli di titik-titik rawan itu," lanjut dia.