Dari unsur pemerintah daerah, Bupati Sukabumi Asep Jafar turut mendorong pemuda agar tidak pasif dalam kehidupan demokrasi. Ia menekankan pentingnya literasi politik di tengah derasnya arus informasi digital.
“Pemuda jangan sampai hanya menjadi penonton, tetapi harus tampil sebagai pelaku dan penggerak perubahan,” kata Asep Jafar.
Ia juga membuka ruang seluas-luasnya bagi pemuda untuk menyampaikan kritik dan masukan terhadap kebijakan pemerintah daerah. Menurutnya, kritik konstruktif merupakan bagian penting dari demokrasi yang sehat.
“Tolong ingatkan saya jika ada kebijakan yang keliru. Saya ingin mendengar suara masyarakat, terutama pemuda, agar kita bisa bersama-sama membangun Sukabumi yang lebih baik,” ujarnya.
Senada, Wakil Ketua Bidang Pemilu DPD Golkar Jabar Rahmat Sulaeman menegaskan bahwa literasi politik harus menjadi fondasi utama partisipasi pemuda. Pendidikan politik, menurutnya, tidak boleh berhenti pada seremoni.
“Pemuda hari ini hidup di era teknologi yang serba cepat. Namun tanpa literasi politik yang kuat, kemajuan teknologi justru bisa melemahkan daya kritis dan kesadaran kebangsaan,” ujarnya.
Kegiatan pendidikan politik ini diikuti sekitar 200 peserta terkurasi dari kalangan mahasiswa, organisasi kepemudaan, dan organisasi sayap Partai Golkar se-Jawa Barat. Melalui forum ini, Golkar Jabar berharap lahir generasi muda yang kritis, peduli, dan memiliki political efficacy untuk menjaga kualitas demokrasi di Jawa Barat ke depan.