Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-10-15 at 8.05.34 AM.jpeg
Penumpukan sampah di sejumlah TPS Kota Bandung. IDN Times/Debbie Sutrisno

Intinya sih...

  • Penolakan penambahan ritase pembuangan sampah ke TPA Sarimukti oleh Pemprov Jabar

  • Kuota pengangkutan sampah ke TPS Sarimukti diperketat, menyebabkan 200-300 ton sampah per hari tidak terangkut

  • Penumpukan sampah di berbagai tempat pembuangan sementara (TPS) di Kota Bandung

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung harus bersiaga atasi penumpukan sampah di sejumlah tempat pembuangan sementara (TPS) usai pengajuan penambahan ritase pembuangan sampah ke TPA Sarimukti ditolak oleh Pemprov Jabar. Pengajuan itu dilayangkan setelah adanya kebijakan Pemprov Jabar yang mengubah sistem pembuangan sampah dari ritase menjadi tonase. Pasalnya, dengan sistem terebut jumlah pembuangan sampah dari Kota Bandung berkurang.

Saat menggunakan sistem ritase, pembuangan sampah yang mencapai 140 rit per hari dihitung 1.200 ton, namun dengan tonase berkurang menjadi 981 ton per hari. Sehingga Pemkot Bandung mengajukan penambahan agar sampah tidak menumpuk.

"Sudah (mengajukan) tapi ditolak, (TPA Sarimukti) sudah penuh banget," ujar Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, Selasa (14/10/2025).

Sementara untuk mengatasi penumpukan sampah, kata Farhan, sudah tidak ada cara lain selain melakukan pengelohan sampah dengan menggunakan teknologi seperti yang sudah dilakukan di Pasar Gedebage.

"Kondisi persampahan seperti ini, saya belum tinjau langsung tapi berdasarkan laporan di atas kertas. Sampah organik sudah tertangani," katanya.

1. Ada sebanyak 300 ton sampah tidak terangkut

Penumpukan sampah di sejumlah TPS Kota Bandung. IDN Times/Debbie Sutrisno

Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan dan Limbah B3, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Salman Faruq, mengatakan, sejak beberapa hari terakhir, kuota pembuangan sampah ke TPS Sarimukti kembali diperketat.

"Provinsi kembali mengetatkan kuota pengangkutan sampah ke TPS Sarimukti. Kami hanya dibolehkan membuang 981 ton per hari, padahal sebelumnya sekitar 1.200 ton," katanya.

Akibat pengurangan tersebut, kata dia, terdapat sekitar 200 hingga 300 ton sampah per hari yang tidak dapat terangkut ke TPS. Kondisi ini menyebabkan penumpukan signifikan di berbagai titik Kota Bandung.

2. Minta warga tingkatkan pengelolaan sampah dari rumah

Pembersihan sampah oleh DLH Bandung. IDN Times/Debbie Sutrisno

Saat ini Pemerintah Kota Bandung tengah berupaya mengantisipasi masalah dengan berbagai cara agar sampah yang tidak terangkut setelah adanya kebijakan dari Pemprov Jabar ini bisa segera teratasi.

"Salah satu langkah yang diambil adalah dengan memperkuat peran serta masyarakat dalam pengelolaan dan pengurangan sampah di sumbernya," ucap Salman.

3. Penumpukan mulai terjadi di sejumlah TPS

Pengolahan sampah di Kota Bandung. Dokumentasi Humas Pemkot Bandung

Pengurangan kuota buang sampah kota Bandung ke TPA (Tempat Pembuangan akhir) Sari mukti berdampak pada penumpukan sampah di beberapa tempat pembuangan sementara (TPS) di beberapa titik lokasi kota Bandung. Berdasarkan pantauan di beberapa titik seperti TPST jalan Siliwangi, tepatnya di depan pintu masuk Taman Hutan Kota Babakan Siliwangi, sampah tampak menumpuk, bau sampah menyengat, mengganggu penciuman warga yang melewati daerah sekitar. beberapa gerobak dengan tumpukan sampah pun terparkir di sekitaran lokasi tersebut.

Aat (53 tahun), petugas parkir yang sehari-hari bekerja di sana mengaku tumpukan sampah sudah ada sejak hari Jumat (10/10/2025). "Dari jumat, kalau dalamnya memang ada tempat pengolahan, tapi yag di luar ini mah sampah yang dibuang warga. Ada juga dari motor yang lewat," ujar Aat.

Sementara itu, Watiah (63), warga Babakan Siliwangi mengaku bahwa sampah tersebut sudah berbau. Ia berharap pemerintah segera mengangkut sampah itu agar segera dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).

"Kalau menumpuk gini emang sering, karena kami warga buang sampah ke mana lagi kalau bukan ke sini. Ya kami warga berharap sampah segera diangkut, karena baunya cukup menyengat juga kalau lewat situ," ucapnya.

Sementara itu, gerobak dengan tumpukan sampah juga terlihat di sebrang TPS jalan Taman Sari, tepatnya sebelah area Institut Teknologi Bandung (ITB). Gerobak yang dipenuhi sampah itu bahkan terparkir di pinggiran jalan masuk menuju Jalan Ganesha ITB.

Editorial Team