ilustrasi investasi (freepik.com/Freepik)
Pemprov Jabar pun menurutnya tengah mempersiapkan tenaga kerja adaptif, sehat, terampil, produktif, serta memiliki daya saing tinggi dengan berpegangan pada prinsip Pancawaluya sehingga investor tidak hanya mendapat kemudahan regulasi, tetapi juga jaminan ketersediaan SDM unggul untuk mendukung pertumbuhan bisnis jangka panjang.
Kepala DPMTPSP Jabar Dedi Taufik mengatakan dalam pertemuan ini difokuskan pada pembahasan potensi investasi dalam pengembangan Kawasan Rebana dan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
"Dubes UEA menyatakan ketertarikan untuk investasi di Jawa Barat. Terutama agribisnis ya kemudian juga penerbangan. Terutama kaitan dengan penerbangan dan pengembangan Bandara Kertajati," katanya.
Pihak Dubes juga membahas rencana maskapai Etihad membuka penerbangan umroh langsung dari Bandara Kertajati mengingat potensi umroh yang tinggi dari Jawa Barat. Di sektor agribisnis, delegasi juga menyatakan ketertarikan pada tawaran investasi agribisnis di Sumedang senilai Rp189 miliar lebih.
"Intinya dia ingin menanamkan modalnya di Jawa Barat. Selain itu juga ke infrastruktur lain. Ini ya, ke jalan tol dan lain sebagainya," tuturnya.