Pemprov Jabar Beri Pelatihan Ekonomi Digital pada Seribu Perempuan
Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) terus mendorong kemandirian perempuan melalui Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-cita atau Sekoper Cinta. Kali ini, 1.000 permpuan diberikan ilmu tentang ekonomi digital.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil alias Emil mengatakan, tahun ini Sekoper Cinta menaikan kelas yang sebelumnya hanya pendidikan mendasar, akan dinaikan dengan pengenalan ekonomi digital.
"Jadi tadinya dengan kurikulum 1.0 gurunya datang ke balai desa mengajarkan basic, sekarang pakai kurikulum 2.0 lebih canggih. Mereka akan dilatih beradaptasi dengan teknologi," ujar Emil di Gedung Sekoper Cinta, Jalan Turangga, Kota Bandung, Senin (19/9/2022).
1. Sekolah perempuan akan hadir di 27 kabupaten dan kota
Program Sekoper Cinta sendiri sudah menggelar wisuda pada 34 ribu perempuan. Dari jumlah itu, Emil mengatakan, mereka akan mendapatkan pelatihan dan pemasaran produk berbasis teknologi digital.
"Akan ada di sekolah-sekolah terbaik di 27 kabupaten kota, hasil karya atau produknya akan dijual di Tokopedia sebagai mitra," ungkapnya.
2. Berharap tidak ada lagi perempuan yang tidak tersentuh program di Jabar
Dari program ini, Emil berharap para alumni dan peserta lain yang tergabung menjadi bagian Sekoper Cinta, bisa lebih berdaya. Khususnya ibu rumah tangga, kata dia, bisa lebih mandiri dalam mengembangkan keterampilan dan potensi diri.
"Mudah-mudahan tidak ada lagi yang namanya perempuan Jabar yang tidak tersentuh pendidikan baik formal maupun informal," ucapnya.
3. Atalia sebut program ini tetap melalui proses seleksi
Sementara, Ketua Umum Sekoper Cinta, Atalia Praratya menjelaskan dari 1.000 perempuan alumni Skoper Cinta yang akan mengikuti program lanjuan ekonomi digital, akan diseleksi kembali di 2022 ini.
"Jadi Insya Allah sekarang ada seribu perempuan yang tahun ini akan mendapatkan pendidikan kemandirian perempuan dari sisi ekonomi," ucapnya.
4. Kunci dari kemandirian perempuan adalah pemberdayaan
Selain itu, kemandirian perempuan juga dipercayai sebagai langkah penekanan angka inflasi di Jabar yang diprediksi akan terus mengalami peningkatan pasca-kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.
"Betul sekali, bagaimana pun kunci kita adalah pemberdayaan, kaum perempuan selama ini dianggap sebagai kaum yang termajinalkan di mana urusan mereka hanya dapur, sumur, dan kasur. Kami bersama-sama saat ini supaya semua perempuan terangkat (derajatnya)," kata dia.
