potret Bandara Husein Sastranegara, Bandung (Debbie Sutrisno/IDN Times)
Sebelumnya, General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Husein Sastranegara, R. Indra Crisna Seputra optimis dan siap menghadapi rencana reaktivasi bandara. Data penerbangan reguler pada 2023, mencatat tingkat keterisian penumpang saat itu sangat tinggi, hampir 90 persen (Load Factor) rata-rata di setiap penerbangan. Rute-rute favorit seperti Denpasar, Medan, Balikpapan dan Surabaya selalu diminati, menunjukkan tingginya potensi pasar dari dan menuju Bandung.
“Bandung ini punya daya tarik kuat, baik untuk pariwisata maupun bisnis. Kita punya sejarah okupansi yang bagus, jadi peluang reaktivasi ini sangat besar,” jelas Indra.
Dari sisi fasilitas, Bandara Husein masih dalam kondisi prima. Terminal seluas 17.000 meter persegi, landasan pacu 2.220 meter, sistem transportasi pendukung, hingga sarana kenyamanan penumpang tetap terawat.
Sesuai regulasi, saat ini bandara hanya dapat dioperasikan untuk pesawat tipe ATR, dan Angkasa Pura telah berkoordinasi untuk membuka lima rute baru: Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Palembang, dan Lampung.
Selain itu, rute pendek seperti Bandung–Halim Perdanakusuma hanya memakan waktu 20 menit, sementara Bandung–Pangandaran dapat ditempuh dalam 35 menit.
“Kita ingin mobilitas masyarakat semakin mudah, cepat, dan nyaman. Ini bukan sekadar rencana, tapi kebutuhan nyata warga Bandung,” jelas Indra.