Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tumpukan tempat sampah (pexels.com/Mike Bird)

Bandung, IDN Times - Kiriman sampah Kota Bandung ke tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti mengalami penurunan dari 172 menjadi 158 ritase per hari. Asisten 2 Perekonomian dan Pembangunan Kota Bandung Eric M. Attauriq menyebut, hingga akhir November Pemkot Bandung sedang berupaya keras mengejar target ritase 140 rit. Artinya, ada sekitar 18 rit kiriman sampah yang harus ditekan dan diupayakan cara penyelesaiannya.

Selanjutnya, Eric menyebut upaya penanganan sampah di Kota Bandung akan dilakukan secara berkelanjutan. Ada pun pengurangan ritase angkutan sampah ke TPA merupakan target jangka pendek Pemkot Bandung.

Mengenai target jangka menengah, Eric menyebut realisasi tiga TPST di Nyengseret, Tegalega, dan Batununggal menjadi salah satu solusi. Ia menyebut, TPST ini bisa mulai diujicoba pada Desember mendatang.

"TPST di Nyengseret dan Tegalega merupakan kerja sama dengan Kementerian. Sedangkan di Batununggal kita mendapat dukungan dari Pemprov Jabar," kata dia melalui siaran pers dikutip IDN Times, Rabu (13/11/2024).

1. Paradigma pengolahan sampah rumah tangga harus diperluas

Budidaya Maggot XL Pondok Pesantren Salafiyah Darussa’adah, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung. (IDN Times/Martin L Tobing).

Sementara itu, Penjabat Wali Kota Bandung, A. Koswara meminta semua pihak menatap terobosan yang lebih jauh, yakni terciptanya Bandung sebagai kota nol sampah.

"Terpenting adalah pergeseran paradigma dari membuang sampah menjadi pengelolaan sampah. Jadi, yang perlu kita pikirkan bukan hanya membuang sampah, tetapi juga mengelola sampah," pesan Koswara.

Melihat cerita sukses di kewilayahan pada masa darurat sampah sekitar tahun 2023, Koswara optimis upaya menekan ritase kiriman sampah hingga titik terendah dapat diwujudkan.

"Pasti bisa, sukses story-nya sudah ada, dan 383 RW di Kota Bandung sudah bebas sampah," katanya.

2. Pemkot Bandung sempat dapat teguran gubernur

TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat. (Rizki/IDN Times)

Penanganan sampah di Kota Bandung mendapatkan teguran dari Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin. Salah satu yang menjadi sorotan yaitu kuota pembuangan sampah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti yang tidak sesuai target.

Menurutnya, kuota pembuangan sampah di TPA Sarimukti yang sudah diputuskan bersama dengan wilayah Bandung Raya, seharusnya ditindaklanjuti, bukan justru melebihi kuota yang ada.

"Itu kan sedang ditekan pengirimannya untuk yang ke Sarimukti, tapi memang Kota Bandung malah meningkat kan, jadi harusnya 170 turun ke 130, ini malah meningkat jadi 185, 166 rate seharinya," ujar Bey.

3. Wamen LHK ikut pantau kondisi di Sarimukti

Kondisi TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat. (Rizki/IDN Times)

Di sisi lain, Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (LH/BPLH) turun tangan menangani persoalan TPAS Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat yang sudah kelebihan muatan atau overload.

Salah satu solusi untuk mengurangi sampah di TPA Bandung Raya ini dengan cara mengadaptasi sistem Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi.

Hal itu diungkapkan Wamen LH/Waka BPLH, Diaz Hendropriyono, usai bertemu dengan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (5/11/2024).

"Tadi saya dengan dari Pak Gubernur (Bey Machmudin) sudah melebihi kapasitas. Kami sekarang mau ke sana, mau lihat. Yang penting sekarang sampah yang masuk ke sana (TPAS Sarimukti) seperti ke Bantargebang, harus lebih rendah," kata Diaz.

Editorial Team