Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20251126_124832.jpg
Video viral siswa duduk tunggu kedatangan wali kota bandung. IDN Times/Istimewa

Intinya sih...

  • Kunjungan tak ada libatkan siswa

  • Tak boleh ada undangan yang timbulkan kerumunan

  • Video anak ngemper viral di media sosial

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menegaskan, tak pernah menginstruksikan mengerahkan anak-anak sekolah SDN 117 Batununggal yang ramai diberitakan di media sosial, Selasa 25 November 2025.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung, Yayan Ahmad Brilyana memastikan, kehadiran siswa pada momen rencana kunjungan Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan terjadi secara spontan, bukan bentuk penyambutan resmi yang diatur oleh pemerintah.

“Pengerahan anak sekolah tidak diperbolehkan, dan itu bukan kebijakan pemerintah kota. Kebetulan rencananya Pak Wali Kota akan kunjungan, anak-anak selesai upacara dan ada inisiatif internal untuk bertemu Wali Kota,” kata Yayan melalui siaran pers, Rabu (26/11/2025).

1. Kunjungan tak ada libatkan siswa

Sekolah SD 117 Batununggal, Kota Bandung. IDN Times/Debbie Sutrisno

Ia mengatakan, prinsip dasar Pemkot Bandung dalam setiap kunjungan lapangan Wali Kota Bandung memiliki tujuan penyelesaian masalah, dilakukan secara sederhana, tidak mengganggu ketertiban, serta tidak melibatkan siswa atau anak-anak dalam bentuk apapun.

“Prinsipnya, pengerahan anak-anak bukan sebuah instruksi dan tidak boleh. Pak Wali memerintahkan setiap kunjungan ke lapangan benar-benar harus ada permasalahan yang diselesaikan, dilakukan secara sederhana, dan tidak mengerahkan anak-anak,” jelasnya.

2. Tak boleh ada undangan yang timbulkan kerumunan

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung, Yayan Ahmad Brilyana. Dok Pemkot Bandung

Dalam pelaksanaan kunjungan resmi, Yayan menyebut, undangan hanya diperuntukkan bagi pihak yang berkepentingan langsung, bukan untuk massa atau kelompok yang tidak berkaitan dengan kegiatan tersebut.

“Untuk kehadiran pun hanya pihak yang memiliki kepentingan. Tidak boleh ada kegiatan yang mengundang kerumunan tanpa kebutuhan, apalagi melibatkan anak-anak,” ungkap Yayan.

Pemkot Bandung juga menyampaikan apresiasi terhadap masyarakat yang peduli dan memberi masukan, serta memastikan bahwa perlindungan terhadap anak menjadi salah satu komitmen kuat dalam menjalankan setiap program pemerintahan.

3. Video anak ngemper viral di media sosial

Ilustrasi viral. (FOTO: IDN Times/ Agung Sedana)

Sebelumnya sebuah video viral di Instagram pada akun @jabodetabek24info yang memperlihatkan puluhan siswa sekolah dasar (SD) duduk di pinggir jalan. Dari narasi yang disampaikan video tesebut para anak itu sedang menunggu kedatangan Wali Kota Bandung Muhammad Farhan. Sayangnya, ditunggu dari pagi sampai siang hari Farhan tidak kunjung hadir melintas ke kawasan SDN 117 Batununggal tersebut.

Salah satu pedagang yang ada di depan sekolah, Rika, membenarkan mengenai video tersebut yang terjadi pada Selasa (25/11/2025). Dia menuturkan, kejadian tersebut bermula dari informasi mengenai adanya kedatangan Farhan ke kawasan Buruan Sae yang tidak jauh dari sekolah.

Setelah ada info tersebut para siswa yang selesai melaksanakan upacara kemudian diminta untuk keluar dan menyambut kedatangan Farhan.

"Dari pagi-pagi. Kan harusnya ma upacara aja mereka, tapi karena ada Pak Wali jadi jangan dulu pulang. Itu juga sudah ada yang pulang sebagian," kata Rika, Rabu (26/11/2025).

Editorial Team