Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung mencari jalan pintas dalam pengentasan penumpukan sampah dengan cara dibakar menggunakan mesin insinerator. Mesin ini dianggap menjadi solusi cepat dalam pengelolaan sampah yang efisien dan diklaim ramah lingkungan.
Dengan berbagai keuntungan yang ditawarkan, seperti pengurangan volume sampah, pencegahan pencemaran, serta potensi untuk menghasilkan energi, insinerator menjadi pilihan terbaik untuk kota-kota besar dan sekarang dijalankan Pemkot Bandung. Terdekat, Pemkot Bandung akan menyediakan insinerator di Pasar Kosambi pada 2026.
“Insya Allah pada 2026 akan kami tempatkan mesin insinerator di sini. Sementara untuk kawasan Cicadas, akan segera kami tindaklanjuti lebih cepat karena permasalahan di sana cukup mendesak,” kata Wakil Wali Kota Bandung, Erwin saat meninjau penanganan sampah di Pasar Kosambi, Senin (15/9/2025).
Selain Kosambi dan Cicadas, Pemkot juga menyiapkan perluasan TPS di wilayah Cikutra. Lahan-lahan yang belum terpakai akan dimanfaatkan untuk menampung sampah dengan tambahan fasilitas mesin insinerator.
Namun, di balik kecepatan dalam menghilangkan sampah, mesin ini masih menjadi perdebatan karena tak sedikit dampak negatif yang bisa dihasilkan. Apa saja dampaknya?