Bandung, IDN Times - Dalam kesempatan Hari Peduli Sampah Nasional 2020, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial optimistis kejadian Bandung Lautan Sampah 2005 tidak akan terulang kembali pada tahun-tahun yang akan datang.
"Hari Peduli Sampah Nasional kepada seluruh warga Kota Bandung kita refleksi ke belakang, bahwa Bandung pernah dijuluki 'Bandung Lautan Sampah'. Saya berharap tidak akan terjadi lagi," ujar Oded di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Jumat (21/2).
Oded mengatakan, peristiwa tersebut ke depan bisa dicegah agar tidak terjadi kembali dengan cara menyatukan visi Pemkot Bandung dan menumbuhkan kesadaran masyarakat Kota Bandung itu sendiri.
"Kita bersama mang Oded tangani sampah, selama kita miliki visi bersama dan kita harus bareng-bareng," ungkapnya.
Saat disinggung perihal bagaimana teknis penanganan masalah sampah tersebut, Oded tidak menjelaskan lebih detail. Ia hanya mengatakan bahwa penanganan sampah harus dibantu dengan kesadaran masyarakat bersama Pemkot Bandung.
"Sampah itu harus selesai di rumah," katanya.
Di samping itu, Oded mengatakan, selama ini masyarakat harus paham bahwa pengelolaan sampah yang baik itu bukan dengan cara memberikan sampah kepada petugas untuk kemudian dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), melainkan sampah harus bisa dikelola langsung di rumah.
"Sampah itu kalau masih dari rumah diangkut ke TPS terus ke TPA itu masalah, tetapi sampah beres di rumah, diolah oleh kita, itu sangat bisa," jelasnya.
Oded berharap masyarakat Kota Bandung bisa belajar dari penanganan sampah yang sudah dilakukannya dengan mengurangi kantong plastik dan membuat pengelolaan sampah secara pribadi melalui pojok Kang Pisman (Program Pemkot Bandung yang diberi nama Kurangi Pisahkan Manfatkan).
"Kami di Pendopo, sampah daun dapur sudah tidak dibuang di TPS lagi. Sejak ada pojok Kang Pisman pendopo sudah tidak kesulitan lagi," kata dia.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini.