Pemkot Bandung Gandeng Perusahaan Losion Perangi Nyamuk DBD

- Optimalkan kader Jumantik: Wali Kota Bandung Muhammad Farhan berharap kerja sama dengan PT Enesis dapat mempercepat penurunan angka jentik di pemukiman masyarakat.
- Hadirkan aplikasi deteksi dini DBD: Pemkot Bandung meluncurkan aplikasi Sempati untuk pencatatan, pemantauan, hingga pelaporan kasus DBD dan TBC secara digital.
- Jadikan Bandung sebagai pilot project: CEO Enesis Group, Aryo Widiwardhono, menjadikan Bandung sebagai pilot project dalam program 'Gerakan Berantas Nyamuk dengan 3M dan M Mengoles'.
Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung bekerja sama dengan perusahaan losion, PT Enesis, dalam meminimalisir warga terkena demam berdarah dengue (DBD). Program 3M (menguras, menutup, dan mendaur ulang atau mengubur) ditambahkan dengan 'mengoles' losion dengan harapan masyarakat tidak disengat nyamuk.
Pelaksana tugas (Plt) Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian mengatakan, angka masyarakat dalam kasus DBD tahun lalu mencapai 7.680. Sementara dari Januari hingga Juni 2025 angkanya sudah mencapai 1.653 kasus.
"Karena kasus masih tinggi maka perlu penguatan komitmen pemerintan dan kelibatan masyakat agar angka DBD ini tidak terus meningkat," kata Anhar, Rabu (2/7/2025).
Dalam kerja sama bersama perusahaan swasta, akan ada sekitar 140 kader jumantik di tiga kecamatan, Buahbatu, Coblong, dan Rancasari dengan cakupan 14 kelurahan yang menjadi pihak paling depan untuk mengedukasi masyarakat.
1. Optimalkan kader Jumantik

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengatakan, kondisi sanitasi masysarakat memang kurang bagus. Ini membuat banyak penyakit bisa menyerang warga salah satunya keberadaan nyambuk DBD.
Melalui kerja sama dengan perusahaan ini, Pemkot Bandung berharap bisa mempercepat penurunan angka jentik di pemukiman masyarakat di mana saat ini telah mencapai 95 persen yang bersih.
"Apapun tawaran kolaborasi untuk meningkatkan kualitas hidup ini akan kita iyakan. Sekarang akan kita uji coba program di tiga kecamatan dulu," ujar Farhan.
Farhan menuturkan, melalui program kolaborasi dengan Enesis Group, peluncuran gerakan satu rumah satu Jumantik (Juru Pemantau Jentik). Tidak hanya bertujuan mencegah DBD, program ini pun diharap bisa meminimalisir penyaki lain akibat nyamuk seperti chikungunya, malaria, dan kaki gajah.
“Kita dorong tiap rumah punya satu Jumantik aktif. Para lurah dan camat harus menggerakkan kader Posyandu dan PKK agar penyuluhan terus berjalan,” katanya.
2. Hadirkan aplikasi deteksi dini DBD

Sebagai upaya percepatan deteksi dini dan penanganan kasus penyakit menular seperti DBD dan TBC, Pemkot Bandung meluncurkan aplikasi Sistem Evaluasi dan Monitoring Penyakit Terintegrasi (Sempati). Melalui Sempati, proses pencatatan, pemantauan, hingga pelaporan kasus DBD dan TBC kini bisa dilakukan secara digital dan terintegrasi oleh petugas puskesmas, unsur kewilayahan, hingga pimpinan di Pemkot Bandung.
Aplikasi ini tersedia dalam versi web dan mobile (Android), dan dirancang khusus untuk pengguna internal seperti pimpinan, petugas fasilitas kesehatan, dan tim tindak lanjut di lapangan.
Melalui teknologi digital seperti Sempati, kita bisa lebih cepat mendeteksi penyebaran penyakit dan segera melakukan langkah penanganan. Ini adalah bentuk nyata kolaborasi dan inovasi untuk kesehatan warga.
Aplikasi Sempati memiliki kemampuan analisis geospasial untuk memetakan persebaran kasus penyakit hingga ke tingkat wilayah terkecil. Fitur ini memungkinkan intervensi cepat dan tepat sasaran di lokasi dengan tingkat risiko tinggi.
Sempati menjadikan proses pelaporan menjadi lebih efisien dan akurasi data lebih tinggi, sehingga mendukung kebijakan berbasis data dan koordinasi lintas sektor dari tingkat wilayah, puskesmas, Dinas Kesehatan hingga pimpinan kota.
3. Jadikan Bandung sebagai pilot project

Sementara itu, CEO Enesis Group, Aryo Widiwardhono berkomitmen mendukung Kota Bandung karena adanya kedekatan historis dengan kota ini. Ia menerangkan, Enesis mulai melaksanakan program ini di Kecamatan Buahbatu, Rancasari, dan Coblong, menjangkau 14 kelurahan sebagai tahap awal.
"Melalui program ‘Gerakan Berantas Nyamuk dengan 3M dan M Mengoles’, kami ingin bantu setiap rumah dan komunitas lebih sadar bahaya nyamuk,” jelasnya.
Bandung, lanjutnya, akan dijadikan pilot project dalam program tersebut dengan harapan ketika sukses bisa diakselerasikan di daerah lain di luar Bandung.