Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pernikahan di hotel (pexels.com/Matheus Bertelli)
ilustrasi pernikahan di hotel (pexels.com/Matheus Bertelli)

Intinya sih...

  • Okupansi hotel turun meski ada libur panjangFarhan menyoroti menurunnya okupansi hotel di Bandung setelah Lebaran. Hanya satu hari menunjukkan tingkat hunian 100 persen, sisanya turun tajam.

  • Imbau hotel tak PHK karyawanHotel bintang tiga banyak melakukan PHK dan harga sewanya rendah. Pemkot Bandung akan memberi insentif dengan syarat hotel tidak boleh melakukan PHK terhadap karyawannya.

  • Dukung penuh agar operasional hotel tetap hidupPemkot Bandung akan memberikan dukungan penuh agar kebijakan yang diambil benar-benar menyentuh kebutuhan industri perhotelan secara langsung.

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan mengerahkan seluruh daya dukungnnya untuk menyelamatkan industri perhotelan, khususnya hotel bintang tiga yang saat ini dinilai paling terdampak dari berbagai tekanan ekonomi.

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menyebut bahwa banyak hotel bintang tiga tengah mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dan menjadi kelompok yang paling rentan.

Untuk itu, Pemkot Bandung akan menyelenggarakan kegiatan MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition) di hotel-hotel di kota Bandung khususnya hotel bintang tiga.

“Perhotelan di Bandung ini salah satu industri terbesar yang menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan juga menyediakan lapangan pekerjaan. Kita harus memastikan APBD bisa menggerakkan ekonomi, salah satunya melalui kegiatan MICE,” kata Farhan, Selasa (10/6/2025).

1. Okupansi hotel turun meski ada libur panjang

Ilustrasi wanita reservasi di hotel (pexels.com/Mikhail Nilov)

Farhan juga menyoroti menurunnya okupansi hotel di Bandung setelah Lebaran. Menurutnya, hanya satu hari yang menunjukkan tingkat hunian 100 persen, yaitu pada Sabtu, sehari setelah Idul Adha.

“Sisanya langsung turun tajam. Hari Minggu dan Senin hanya 50 persen. Ini sangat memprihatinkan,” ungkap Farhan.

Ia menilai kondisi ini menjadi sinyal kuat bahwa pelaku industri pariwisata di Bandung membutuhkan dorongan nyata, baik berupa insentif maupun program strategis untuk menarik wisatawan.

“Saatnya kita berikan insentif pada pelaku industri pariwisata. Ini penting agar sektor ini bisa bertahan,” tuturnya.

2. Imbau hotel tak PHK karyawan

PHK Karyawan (ANTONI SHKRABA production/Paxel.com)

Menurut Farhan, hotel bintang tiga adalah segmen yang paling terdampak karena selain banyak melakukan PHK, harga sewanya juga cenderung lebih rendah dibandingkan hotel bintang empat atau lima.

“Harganya tidak mahal, tapi kondisi mereka paling memprihatinkan,” ungkapnya.

Untuk itu, Pemkot Bandung akan memberikan berbagai bentuk insentif kepada hotel bintang tiga, tapi dengan syarat tertentu. Salah satunya, hotel penerima insentif tidak boleh melakukan PHK terhadap karyawannya.

“Itu syarat berat, tapi kita akan dukung setengah mati,” ujarnya.

3. Dukung penuh agar operasional hotel tetap hidup

ilustrasi pegawai hotel (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dukungan ini, menurut Farhan, bukan sekadar formalitas. Ia ingin memastikan bahwa kebijakan yang diambil benar-benar menyentuh kebutuhan industri perhotelan secara langsung.

“Bukan setengah hidup lagi. Kita dukung habis-habisan industri hotel di Bandung,” ujarnya. Farhan juga menyebutkan bahwa upaya ini bukanlah wacana semata, melainkan langsung dimulai.

Editorial Team