Bandung, IDN Times - Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak pernah henti menjadi perhatian. Selama berapa beberapa tahun ke belakang, kinerja mereka terbilang menurun dalam memberantas perkara koruspi, kolusi, dan nepotisme.
Kepercayaan publik terhadap lembaga antirasuah tersebut semakin sulit didapatkan karena beberapa kasus yang melibatkan nama KPK. Misalnya setelah mantan Ketua KPK, Firli Bahuri, diduga terlibat pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Tidak sampai di situ, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata juga sempat mengakui bahwa selama sewindu ke belakang menjadi bagian dari internal, KPK telah gagal dalam memberantas korupsi. Hal tersebut ia utarakan dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR RI di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (1/7/2024).
Berbagai peristiwa tersebut menjadi perhatian publik, tak terkecuali mantan Ketua KPK pertama, Taufiequrachman Ruki. Menurutnya, pemerintah saat ini tidak memberikan dukungan penuh kepada KPK dalam menjalankan tugas-tugasnya, salah satunya dalam memperkuat internal KPK.
Bagaimana pandangan Ruki?