Bandung, IDN Times - Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan sedikitnya 1.000 tempat magang bagi mahasiswa yang ingin berkecimpung di sektor konstruksi. Kerja sama ini dibangun untuk mempermudah para mahasiswa belajar langsung ke lapangan guna menambah ilmu selain di lingkungan kampus.
Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Dirjen Belmawa) Kemenristekdikti, Ismunandar mengatakan, perkembangan teknologi di berbagai sektor termasuk jasa konstruksi berkembang pesat. Namun, teknologi di sektor ini justru bertolak belakang dengan ilmu pengetahuan di perguruan tinggi.
Selain berupaya meningkatkan literasi perkembangan teknologi di lingkungan kampus saat belajar mengajar, Kemenristekdikti pun mencoba menjalankan program magang yang lebih terkoneksi dengan perusahaan konstruksi baik yang praktik di tempat pengerjaan, atau jasa konsultasi di sektor ini.
"Ini adalah salah satu hal kecil yang coba kita dorong untuk mengikuti perkembangan teknologi," ujar Ismunandar dalam acara Hackathon Day di Hotel Grand Pasundan, Senin (8/4).