Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pembangunan perumahan rakyat (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Bandung, IDN Times - Pembiayaan masih menjadi salah satu kendala utama dalam memenuhi kebutuhan rumah di dalam negeri. Wakil Menteri Perumahan dan Wilayah Permukiman Fahri Hamzah mengungkapkan, pemerintah sudah keliling ke sejumlah negara untuk mencari pembiayaan sektor perumahan, salah satunya dari timur tengah.

“Negara-negara Arab banyak yang berminat untuk memberikan bantuan pembiayaan perumahan. Contohnya Qatar dan mereka sudah ada QNB di sini, juga Emirat Arab yang berharap bisa bekerja sama untuk membangun perumahan di Indonesia,” ujar Fahri dalam acara Katadata Indonesia Policy Dialogue di sesi Perumahan: Terobosan Pembiayaan dalam Proyek Tiga Juta Rumah di Jakarta, Rabu (11/10/2024).

Di sisi lain, Fahri tidak menampik jika ada sederet negara lain yang berminat untuk membantu pembiayaan di sektor perumahan.

1. Targetkan 3 juta unit rumah untuk kurangi backlog kepemilikan rumah

Pemerintah Cari Pembiayaan Luar Negeri untuk Proyek Pembangunan Rumah (IDN Times/istimewa)

Fahri menambahkan, backlog kepemilikan rumah saat ini sekitar 9,9 juta rumah tangga. Karena itu, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berupaya untuk menyediakan 3 juta unit rumah guna mengurangi backlog kepemilikan rumah.

Namun, kata dia, pembiayaan bukan hanya satu-satunya masalah dalam pemenuhan kebutuhan umah. Ada dua masalah lain yang juga akan dicarikan solusinya oleh pemerintah yaitu penguasaan tanah oleh segelintir orang yang membuat harga tanah melonjak.

“Ada juga proses perizinan pembangunan rumah yang masih sulit,” tutur Fahri.

2. Kombinasi APBN, capital market, dan Tapera

Editorial Team

Tonton lebih seru di